Rabu, November 12, 2025
26.5 C
Jakarta

Raih Kontrak Rp40,96 Miliar, Xolare RCR Energy Optimis Pendapatan Meningkat

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT Xolare RCR Energy Tbk (SOLA) memperoleh kontrak untuk supply aspal emulsi tipe CMS-2 sebanyak 3800 metrik ton dari PT Pertamina Hulu Rokan (PHR)  senilai Rp40,96 miliar pada 12 Juni 2025.

Dinda Oktavia, Corporate Secretary SOLA dalam keterbukaan informasi ke BEI, Jumat(13/6/2025) mengemukakan, kontrak material tersebut didapatkan Perseroan melalui anak usahanya, PT Modifikasi Bitumen Sumatera (MBS).

“Perolehan kontrak ini berpotensi meningkatkan pendapatan Perseroan secara signifikan,” tulis Dinda dalam laporannya.

Dinda menjelaskan, MBS adalah entitas anak Perseroan dengan kepemilikan saham 99,98%. MBS berkedudukan berkedudukan di Kabupaten Muara Enim, Provinsi Sumatera Selatan. Entitas anak ini bergerak dibidang pengolahan aspal dan memiliki fasilitas produksi untuk menghasilkan produk-produk unggulan seperti Aspal Emulsi, Aspal Polimer, Aspal Karet, Aspaltic Plug dan Cold Mix.

Adapun PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) adalah anak perusahaan dari PT. Pertamina (Persero) yang mengelola Blok Rokan sebagai salah satu blok minyak terbesar di Indonesia setelah alih kelola dari Chevron. PHR beroperasi di bawah Subholding Upstream, PT Pertamina Hulu Energi (PHE), dan menjadi ujung tombak produksi migas nasional.

Hingga kuartal I 2025, SOLA membukukan pendapatan bersih sebesar Rp14,94 miliar, melonjak 59,35% dari Rp9,38 miliar pada periode yang sama 2024.  Dari pendapatan tersebut, emiten beraset Rp184,74 miliar per Maret 2025 itu mencatat laba bersih Rp113,44 juta pada kuartal I 2025. Di periode yang sama  2024, Perseroan merugi sebesar Rp818,90 juta.

Seperti diketahui, PT Xolare RCR Energy Tbk (SOLA) didirikan pada tahun 2015 sebagai perusahaan penanaman modal asing, namun telah menjadi perusahaan penanaman modal dalam negeri pada tahun 2019.

Melalui anak-anak usahanya, perusahaan ini bergerak dalam bidang perdagangan aspal, industri pengolahan aspal, dan jasa konstruksi. Industri pengolahan aspal sendiri ditujukan untuk konstruksi jalan maupun konstruksi bangunan. (konrad)

- Advertisement -

Artikel Terkait

Pendapatan dan Laba ITMG Kompak Turun per September 2025, Ini Penyebabnya

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG)...

Kinerja Positif,  Laba Triniti Land (TRIN) Melonjak 150% per September 2025

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT Perintis Triniti Properti Tbk atau...

OJK Cabut Izin Usaha Crowde, Debitur Diminta Waspada

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencabut izin...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Populer 7 Hari

Berita Terbaru