STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT XL Axiata Tbk (EXCL) dan PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) resmi mengumumkan merger pada 11 Desember 2024. Nilai penggabungan kedua perusahaan ini mencapai lebih dari Rp104 triliun atau sekitar US$6,5 miliar. Setelah proses merger selesai, perusahaan telekomunikasi ini akan berganti nama menjadi PT XLSmart Telecom Sejahtera Tbk (XLSmart).
Ranty Astari Rachman, Corporate Secretary EXCL mengungkapkan rasio pertukaran yang telah disepakati dalam penggabungan dengan Smartfren. Rasio ini ditetapkan 72% untuk XL Axiata dan 28% untuk Smartfren.
Menurut Ranty A, rasio pertukaran ini dihitung berdasarkan nilai ekuitas kedua perusahaan. Nilai ekuitas XL Axiata diperkirakan mencapai Rp31 triliun, dengan harga saham Rp2.350 per lembar. Sementara itu, nilai ekuitas Smartfren diperkirakan Rp12 triliun dengan harga saham Rp25 per lembar.
“Rasio ini dihitung berdasarkan proporsi nilai ekuitas masing-masing entitas di entitas gabungan,” kata Ranty, dalam keterbukaan informasi di laman Bursa Efek Indonesia (BEI), dikutip Jumat (17/1/2025). Proses perhitungan ini menggunakan pendekatan yang beragam, seperti valuasi berbasis DCF dan performa pasar. Selain itu, hasil uji tuntas juga memengaruhi keputusan ini.
Nilai ekuitas yang dihitung oleh XL Axiata dan Smartfren sesuai dengan hasil valuasi KJPP. Menurut valuasi KJPP, nilai ekuitas XL Axiata sekitar Rp 31 triliun, dengan harga Rp 2.394 per saham. Sementara itu, nilai ekuitas Smartfren diperkirakan sekitar Rp 12 triliun, dengan harga Rp 25 per saham.
KJPP juga melakukan valuasi independen terhadap kedua perusahaan. Rasio pertukaran yang dihasilkan dianggap wajar berdasarkan valuasi tersebut. Rasio ini sudah tercantum dalam Pendapat Kewajaran yang dikeluarkan oleh pihak berwenang.
Sebagai dampaknya, XL Axiata akan menerbitkan saham baru sebesar 28% dari total saham proforma setelah penggabungan. Jumlah saham baru yang akan diterbitkan mencapai 5.071.431.786 lembar, termasuk untuk pemegang saham minoritas Smartfren.
