STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT XL Axiata Tbk (XL Axiata) telah merealisasikan belanja modal atau capital expenditure (Capex) sebesar Rp6,32 triliun sepanjang periode Januari – September 2022. Dana investasi tersebut antara lain digunakan untuk membiayai pembangunan jaringan dan mendorong pertumbuhan pendapatan Perseroan.
Adapun total Capex emiten berkode EXCL tersebut, sebagaimana diungkapkan oleh Dian Siswarini, Presiden Direktur dan CEO XL Axiata, sekitar Rp9 triliiun tahun ini. “70% dari total Rp9 triliun dana belanja modal (Capex) untuk ekspansi jaringan,” jelasnya, di Jakarta, Senin (7/11).
Dian menuturkan, tingginya jumlah dana Capex yang dianggarkan untuk expansi jaringan merupakan bukti berata seriusnya XL Axiata memperkuat jaringan.Untuk diketahui, hingga akhir September 2022, XL Axiata total memiliki lebih dari 145 ribu BTS 2G dan 4G. “Jumlah BTS 4G meningkat signifikan mencapai 90.174 unit. Jumlah ini meningkat signifikan dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya,” tuturnya.
Peningkatan kualitas jaringan XL Axiata di tahun 2022 ini, lanjut dia, juga mendapatkan pengakuan dari salah satu lembaga survey terpercaya di industri telekomunikasi, OpenSignal. Berdasarkan hasil survey independent yang dilakukan oleh lembaga itu pada periode Juli 2022 lalu, XL Axiata menempati peringkat pertama untuk kategori kecepatan mengunduh (download speed) dan pengalaman akses video (streaming video).
Akses internet yang lebih cepat berdampak positif pada pemakaian aplikasi digital, termasuk aplikasi milik perusahaan, yaitu “myXL”dan “Axisnet”. Pada kedua aplikasi yang antara lain menawarkan berbagai paket layanan dan juga sarana melayani pelanggan secara digital tersebut, masing-masing mengalami peningkatan pengguna aktif bulanan sejak awal pandemi. Dengan demikian, peningkatan investasi yang telah XL Axiata implementasikan telah terbukti sangat mendukung peningkatan performa bisnis, terutama pada sisi efisiensi biaya serta peluang untuk meningkatkan penjualan produk.
Selaras dengan visi perusahaan menjadi operator konvergensi terdepan di Indonesia (#1 Converged Operator in Indonesia), XL Axiata juga terus berupaya keras mengenalkan layanan konvergensi kepada masyarakat Indonesia, sekaligus meningkatkan manfaatnya. Hasilnya, penetrasi layanan konvergensi ini telah mencapai 32%, yang berarti menunjukkan kuatnya permintaan atas produk ini. Akuisisi Linknet yang baru saja dilakukan akan sangat mendukung pengembangan produk konvergensi ini di masa mendatang. Selain itu, XL Axiata juga telah menuntaskan akuisisi Hypernet. Langkah ini akan semakin memperkuat portofolio XL Axiata pada layanan korporasi (B2B).