STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Perusahaan layanan internet, PT Remala Abadi Tbk (DATA) telah menandatangani perjanjian fasilitas kredit agunan surat berharga dari Bank Mandiri Tbk (BMRI) dengan limit Rp220 miliar pada 12 Juni 2025.
Menurut Agus Setiono, Direktur Utama DATA dalam keterbukaan informasi ke BEI, Senin (16/6/2025), fasilitas kredit BMRI yang tidak disebutkan tingkat bunga itu memiliki tenor 12 bulan sejak tanggal penandatanganan perjanjian.
Agus mengatakan, struktur perjanjian kredit Bank Mandiri tersebut memungkinkan Perseroan untuk memperoleh pembiayaan dengan syarat dan ketentuan yang lebih baik. “Fasilitas kredit tersebut akan digunakan untuk modal kerja Perseroan,” tulis Agus dalam keterangannya.
Transaksi ini, jelas Agus, merupakan transaksi material karena nilainya melebihi 50% ekuitas Perseroan yakni sebesar 83,06%. Berdasarkan ketentuan Pasal 11 POJK 17, Perseroan tidak wajib menggunakan penilai dan memperoleh persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham.
Pasalnya, transaksi material ini merupakan transaksi perolehan pinjaman yang diterima secara langsung dari dan pemberian jaminan kepada bank. Oleh karena itu, Perseroan cukup mengumumkan keterbukaan informasi kepada masyarakat dan melaporkan kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Agus menegaskan, transaksi ini tidak berdampak material terhadap kegiatan operasional, hukum, kondisi keuangan dan kelangsungan usaha Perseroan.
Sekedar informasi, PT Remala Abadi Tbk (DATA) merupakan perusahaan di bidang jasa Internet service provider, layanan konsultasi IT serta jaringan tetap berbasis kabel, jaringan tetap berbasis tanpa kabel/Internet service provider.
Per Maret 2025, DATA membukukan pendapatan Rp86,39 miliar, naik 10,28% dari Rp78,33 miliar pada periode sama 2024. Meski pendapatan naik, laba DATA turun 9% jadi Rp12,7 miliar pada kuartal I 2025 dibanding Rp15,07 miliar kuartal I 2024.
Jumlah liabilitas DATA per Maret 2025 sebesar Rp174,87 miliar, naik 48% dari Rp118,18 miliar per Desember 2024. Ini terdiri atas liabilitas jangka pendek Rp130,67 miliar dan liabilitas jangka panjang Rp445,19 miliar. Total asset dan ekuitas DATA, masing-masing Rp479,84 miliar dan Rp298,96 miliar. (konrad)