Minggu, September 28, 2025
31.4 C
Jakarta

Resmi Akuisisi 25% Saham HGII, Yonden Optimistis Profitabilitas Tumbuh

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT Hero Global Investment Tbk, perusahaan energi baru terbarukan (EBT) yang telah tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode saham HGII, mengumumkan kemitraan strategis dengan perusahaan utilitas kelistrikan asal Jepang Shikoku Electric Power Company, Incorporated (Yonden).

Robin Sunyoto, Direktur Utama HGII, dan Kazuichi Ikeda, General Manager International Business and Cooperation Department Yonden, secara resmi melakukan penandatanganan jual beli saham di Jakarta pada Jumat (24/01/2025).

Yonden melalui anak perusahaannya, SEP International Netherlands B.V. (SEPI), mengambil alih 25% saham para pendiri HGII senilai Rp325 miliar. Dengan aksi korporasi
ini, saat ini komposisi pemegang saham HGII adalah 55% saham para pendiri perseroan, 25% saham Yonden, dan 20% saham publik. Para pendiri perseroan HGII masih tetap sebagai pemegang saham pengendali.

Robin menyampaikan beberapa alasan para pendiri HGII bersedia melepas 25% saham kepada Yonden. Pertama, HGII dan Yonden Group memiliki visi dan misi yang sama diantaranya komitmen untuk mengembangkan energi terbarukan. Kedua, Yonden memiliki banyak keunggulan yang akan memberikan dukungan positif bagi HGII.

Yonden sendiri telah tercatat di Tokyo Stock Exchange dengan kode saham TYO:9507, memiliki banyak pengalaman sejak didirikan tahu 1951, memiliki aset dan ekuitas yang solid, memiliki kinerja operasional efisien dan profitabilitas berkelanjutan.

Ketiga, Yonden dan HGII memiliki bidang usaha yang sama di bidang energi, ketenagalistrikan, dan energi baru terbarukan. Keempat, pengalaman Yonden dalam konstruksi, operasi dan pemeliharaan pembangkit listrik (O&M).

“Kami merasa bangga bermitra dengan Yonden yang akan memberikan peluang besar bagi HGII mempercepat pertumbuhan energi terbarukan di Indonesia. Melalui dukungan kemitraan dari Yonden, HGII berkomitmen memperluas portofolio energi terbarukan hingga mencapai 100 MW pada tahun 2031,” tutur Robin.

Kazuichi, juga menyampaikan bahwa akuisisi ini didasari beberapa faktor. Pertama, HGII telah mengembangkan beberapa proyek energi terbarukan secara mandiri, telah beroperasi dengan lancar serta menghasilkan pendapatan yang stabil berdasarkan perjanjian jual beli listrik jangka panjang. Kedua, HGII sedang mengembangkan beberapa proyek energi terbarukan, termasuk tenaga air, surya, biogas, dan biomassa.

“Berdasarkan fakta-fakta tersebut, kami menilai HGII sebagai perusahaan menjanjikan yang mampu tumbuh secara berkelanjutan sehingga Yonden memutuskan untuk berinvestasi di HGII. Melalui aksi korporasi ini, dengan memanfaatkan keahlian dan teknologi kami dalam konstruksi, operasi, dan pemeliharaan proyek-proyek energi terbarukan sejak tahap pengembangan awal, kami percaya dapat berkontribusi untuk meningkatkan profitabilitas HGII serta berkontribusi pada dekarbonisasi di Indonesia,” kata Kazuichi.

“Pada tahap awal, kami memahami bahwa pendapatan dari bisnis ini terutama akan digunakan untuk pengembangan lebih lanjut. Namun, pada tahap selanjutnya setelah bisnis HGII berkembang, kami berharap agar memperoleh dividen di masa depan”.

Selain itu, kata Kazuichi, kolaborasi dengan HGII membuka peluang untuk pengembangan bisnis Yonden di Indonesia dan juga negara-negara tetangga di Asia Tenggara. Dia juga optimistis, pertumbuhan ekonomi dan populasi penduduk di Indonesia akan mendorong konsumsi listrik.

Yonden memproyeksikan, dengan potensi yang tinggi, bauran energi terbarukan di Indonesia akan terus berkembang sejalan dengan kebijakan pemerintah Indonesia. Dalam jangka panjang, energi terbarukan diharapkan dapat menjadi sumber utama pasokan listrik di Indonesia.

Sekilas tentang Yonden dan HGII Shikoku Electric Power Company, Incorporated (Yonden) merupakan perusahaan ketenagalistrikan asal Jepang yang telah memiliki pembangkit listrik dengan total kapasitas 5.322 megawatt (MW) per 31 Maret 2024.

Selain pembangkit termal dan nuklir, Yonden memiliki juga memiliki pembangkit energi terbarukan, yaitu hidro total kapasitas 1.155 MW dan pembangkit listrik tenaga surya berkapasitas 2 MW. Per 31 Maret ¥ 1,63 triliun atau Rp 169,42 triliun (dengan acuan Rp 104 per ¥) dan pendapatan operasional ¥787,4 miliar atau sekitar Rp81,89 triliun.

Sementara itu, PT Hero Global Investment Tbk (HGII) memiliki dan mengoperasikan Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro (PLTM) melalui anak perusahaannya, PT Seluma Clean Energy dan PT Bina Godang Energi. PLTM Parmonangan-1 berkapasitas 9 MW dan PLTM Parmonangan-2 berkapasitas 10 MW di Sumatra Utara. HGII juga turut berinvestasi
dengan saham minoritas pada Pembangkit Listrik Tenaga Biogas (PLTBg) Ujung Batu
kapasitas 3 MW di Riau. (*/yan)

Artikel Terkait

OJK dan Kepolisian RI Tangkap dan Pulangkan Tersangka DPO Kasus Investree

STOCKWATCH.ID (JAKARTA)- Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama Kepolisian Negara...

IHSG Sesi I Naik 0,38 % ke 8.071,115 Diungkit Saham ANTM, AMMN, CDIA, BREN dan UNVR

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada...

Dapat Dana Rp25 Triliun dari Pemerintah, Begini Strategi BTN Hadapi Tenor 6 Bulan

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) - Pemerintah menempatkan dana sebesar Rp200 triliun...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Populer 7 Hari

Berita Terbaru