Rabu, Agustus 6, 2025
34.7 C
Jakarta

Resmi Listing di BEI, Saham Mandiri Herindo Adiperkasa Mentok ARA

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT Mandiri Herindo Adiperkasa Tbk (MAHA) resmi melakukan pencatatan (listing) saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), hari ini Selasa (25/7/2023) sebagai emiten ke-51 tahun 2023.

Pada saat pembukaan perdagangan, harga saham MAHA terpantau terus menanjak hingga menyentuh auto rejection atas (ARA).

Menurut data StockWatch, hingga pukul 10.34 WIB, saham MAHA naik 34,75% ke level Rp159 per saham, dari harga initial public offering (IPO) sebesar Rp118 per unit. Sebanyak 80,411 juta saham MAHA diperdagangkan senilai Rp12,79 miliar dengan frekuansi sebanyak 5.771 kali transaksi.

MAHA sebelumnya telah melakukan IPO, dengan menetapkan harga penawaran perdana di angka Rp118 per lembar saham. Perusahaan di bidang
aktivitas penunjang pertambangan ini melepas sebanyak-banyaknya 4,16
miliar saham dengan nominal Rp60 per saham atau setara 25% dari modal
ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO.

MAHA memperoleh dana segar sebanyak Rp491,5 miliar dari IPO ini. Perusahaan angkutan pertambangan ini rencananya akan menggunakan 60% dana hasil IPO untuk keperluan pembelian armada baru berupa 100 unit truk senilai Rp290 miliar.

Rinciannya, untuk pembelian 50 unit dump truck tipe FMX 440 seharga Rp2,8 miliar per unit serta 50 unit prime mover FH16 610 yang dipatok dengan harga Rp3 miliar per unit. Ratusan unit truk tersebut akan dibeli MAHA dari PT Eka Dharma Jaya Sakti dengan periode pembelian pada Juli hingga Desember 2023 untuk kepentingan peningkatan produksi.

Sedangkan 40% dana segar lainnya akan digunakan perusaahn untuk membeli 50 unit dolly dan 100 unit vessel untuk keperluan peningkatan kapasitas produksi dan peremajaan unit. Periode pembelian akan dilaksanakan pada Agustus hingga Desember 2023 dan akan sisanya dilakukan secara bertahap pada 2024.

Dalam aksi korporasi ini, MAHA menunjuk PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk selaku penjamin pelaksanaan emisi efek.

Pada tahun 2022, MAHA berhasil mengangkut sebanyak 43,5 juta ton batu bara. Perseroan mencatatkan pendapatan sebesar Rp1,6 Triliun atau meningkat sebesar 24,5% dibandingkan tahun 2021. Pendapatan Perseroan telah meningkat secara signifikan sejak tahun 2020, dengan CAGR 2020-2022 sebesar 38,3%. Seiring dengan peningkatan pendapatan usaha, Adapun laba bersih usaha tercatat sebesar Rp189,84 miliar, lebih tinggi 60,9% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Direktur Utama MAHA, Yenny Hamidah Koean menyampaikan IPO ini dapat mendukung MAHA untuk meningkatkan serta mengembangkan layanan jasa, sehingga MAHA secara konsisten selalu menjadi penyedia jasa pertambangan terbesar yang andal dan terpercaya.

“Potensi batu bara di Kalimantan masih besar, namun kami berfokus untuk mendapatkan kontrak-kontrak baru dengan pertimbangan bisnis yang berkelanjutan melalui pemilihan pelanggan secara selektif serta kemitraan jangka panjang yang saling menguntungkan. Untuk dapat mencapai hal ini, maka kami melakukan inisiatif strategi pemeliharaan yang efisien, pengembangan sumber daya manusia (people development), pengembangan sistem melalui inovasi digital, menjaga keselamatan, kesehatan dan kesejahteraan para karyawan, lingkungan hidup serta aspek sosial. Sehingga, kami mampu melakukan ekspansi bisnis dengan cepat untuk mendukung pertumbuhan perusahaan yang signifikan dalam beberapa tahun ke depan,” uar Yenny, dalam keterangan resmi di Jakarta, Selasa (25/7/2023).

Artikel Terkait

Xolare RCR Energy dan Apolpo LLC Jalin Kerjasama, Kembangkan Pasar CCUS di Indonesia

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) - Apolpo LLC, perusahaan Amerika Serikat yang...

Perkuat Jaringan, Avian Brands Targetkan Buka 6 Pusat Distribusi Baru di 2025

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT Avia Avian Tbk (AVIA) atau...

IHSG Sesi I Tertahan di 7.514,660, Turun Tipis 0,01%

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Populer 7 Hari

Berita Terbaru