STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT Indofarma Tbk (INAF) masih merugi Rp120,3 miliar pada semester I 2023, naik 10,7% jika dibandingkan Rp90,7 miliar pada periode sama 2022.
Menurut laporan keuangan INAFI per Juni 2023 yang diumumkan Rabu (2/8), penjualan bersih emiten BUMN farmasi itu mencapai Rp363,96 miliar pada Januari-Juni 2023, turun 36,59% dari Rp574,05 miliar pada Januari-Juni 2022.
Seiring penjualan, beban pokok penjualan (BPP) INAF juga turun 30,28% jadi Rp350,36 miliar pada semester I 2023, dari Rp502,55 miliar semester I 2022. Namun, laba kotor INAF anjlok 80,97% jadi Rp13,6 miliar, dari Rp71,5 miliar semester I 2022.
Setelah dikurangi beban usaha, emiten bdan usaha milik negara (BUMN) di bidang farmasi beraset Rp1,55 triliun per Juni 2023 itu menderita rugi usaha sebesar Rp106,32 miliar pada Januari-Juni 2023, meningkat 43,02% dibanding rugi Rp74,33 miliar pada periode sama 2022.