Minggu, Agustus 10, 2025
27.9 C
Jakarta

Rugi Pelat Timah Turun 99,48% Jadi US$18.852 pada 2024, Ini Pemicunya!

STOCKWATCH.ID (JAKARTA)- PT Pelat Timah Nusantara Tbk (NIKL) mencatat kerugian sebesar US$18,852 ribu pada 2024, turun signifikan 99,48% dibanding rugi US$3,66 juta pada tahun 2023.  Kerugian NIKL yang berkurang drastis itu berkat efisiensi operasional yang dijalankan oleh Perseroan sepanjang tahun lalu.

Manajemen NIKL berhasil menekan turun beban pokok penjualan sebesar 25,46%, dari US$169,50 juta pada 2023, menjadi US$146,33 juta tahun 2024.  Penurunan beban pokok ini mendorong laba kotor Perseroan melambung 492,71% jadi US$9,39 juta pada 2024 dibanding US$1,58 juta pada tahun 2023.

Di sisi lain, beban administrasi dan beban keuangan  NIKL juga turun, masing-masing 19,03% ke US$2,75 juta dan 8,9% jadi US$3,48 juta pada 2024. Pada saat yang sama, Perseroan mencatat kenaikan penjualan scrap sebesar 12,58% jadi US$1,42 juta pada 2024, dari US$1,26 juta tahun 2023. Pendapatan lain-lain NIKL juga naik 62,17% jadi US$792.442 pada 2024, dari US$488.635 pada tahun 2023.

Akumulasi penurunan berbagai beban operasi tersebut  mendorong Perseroan mencatat laba sebelum pajak sebesar US$308.707 pada 2024. Di tahun sebelumnya 2023, NIKL menderita rugi sebelum pajak sebesar US$4,82 juta.

Seperti tergambar dalam laporan keuangan NIKL tahun 2024 yang dipublikasikan Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (10/2/2025), penjualan bersih Perseroan turun 8,97% jadi US$155,72 juta pada 2024, dari US$171,08 juta pada tahun 2023.

PT Pelat Timah Nusantara Tbk (NIKL) adalah perusahaan yang, didirikan pada 19 Agustus 1982 sebagai perusahaan penanaman modal dalam negeri. Pemegang saham utama adalah PT Tambang Timah, PT Krakatau Steel, dan PT Nusantara Ampera Bhakti.

Perusahaan ini mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1986 dengan memproduksi pelat timah. Pada tahun 2012, perusahaan ini menjadi anak perusahaan Konsorsium Jepang yang terdiri dari Nippon Steel Corporation, Mitsui Co Ltd, Nippon Steel Trading Corporation, dan Metal One. (konrad)

Artikel Terkait

Kontrak Baru PP Presisi Melejit 60% di Paruh Pertama 2025, Laba Ikut Naik!

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT PP Presisi Tbk (PPRE) mencatatkan...

Multisarana Eduka (MSIE) Teken Perjanjian Sewa Lahan di Bali, Nilainya Segini!

STOCKWATCH.ID (JAKARTA)-  Direksi PT Multisarana Intan Eduka Tbk (MSIE)...

BTN Bidik Bisnis Kredit Kendaraan, Fokus ke Debitur KPR Subsidi

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Populer 7 Hari

Berita Terbaru