STOCKWATCH.ID (NEW YORK) – Bursa saham Amerika Serikat atau Wall Street menguat pada penutupan perdagangan Senin (22/12/2025) waktu setempat atau Selasa pagi (23/12/2025) WIB. Wall Street mengawali pekan liburan yang singkat dengan kinerja positif. Indeks S&P 500 berhasil mencatatkan kenaikan untuk hari ketiga berturut-turut. Penguatan ini ditopang oleh melesatnya saham-saham berbasis kecerdasan buatan (AI).
Mengutip CNBC International, indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) di Bursa Efek New York bertambah 227,79 poin atau 0,47% dan ditutup pada level 48.362,68. Indeks S&P 500 (SPX) naik 0,64% menjadi 6.878,49. Sementara itu, indeks komposit Nasdaq (IXIC) yang didominasi saham teknologi, menanjak 0,52% ke posisi 23.428,83.
Saham-saham utama yang terkait dengan AI memberikan dorongan signifikan bagi pasar. Saham Nvidia bergerak naik lebih dari 1%. Kenaikan ini terjadi setelah Reuters melaporkan perusahaan berencana memulai pengiriman chip H200 ke China pada pertengahan Februari.
Saham teknologi lainnya juga ikut menguat. Micron Technology tumbuh sekitar 4%. Oracle juga mencatat kenaikan lebih dari 3%.
Wall Street baru saja melewati minggu yang beragam. Lonjakan saham teknologi di akhir pekan lalu membantu mengangkat S&P 500 dan Nasdaq Composite. Namun, Dow Jones justru memutus tren kemenangan tiga minggunya.
Investor kini tengah mengamati apakah saham AI dapat mempertahankan kepemimpinannya menjelang akhir tahun. Selain itu, ada keraguan mengenai apakah reli Santa Claus akan terwujud. Hal ini terjadi karena S&P 500 sedang berjuang mempertahankan level teknis utamanya.
Will McGough, Wakil Kepala Pejabat Investasi di Prime Capital Financial memberikan pandangannya kepada CNBC terkait situasi pasar saat ini.
“Dari perspektif pasar, menurut pendapat saya, tidak banyak hal yang akan menggerakkannya, jadi semua orang, dan memang seharusnya demikian, menantikan reli Santa Claus,” ujar McGough.
McGough menambahkan dirinya sedang mengamati di level mana pasar akan berakhir. Terutama dengan S&P 500 yang mendekati level 7.000. Saat ini, indeks tersebut telah melonjak sekitar 17% pada tahun 2025.
Ia mengaku “optimis secara konstruktif” terhadap pasar untuk tahun depan. Namun, ia mengingatkan investor untuk bersiap menghadapi volatilitas.
“Pasar memperkirakan pertumbuhan pendapatan sekitar 14% untuk 2026-2027, yang merupakan angka besar,” katanya.
McGough juga menyoroti potensi tantangan di masa depan.
“Akan ada hambatan di sepanjang jalan,” lanjutnya. Ia menyebut ketua Federal Reserve yang baru dan pemilihan umum paruh waktu sebagai potensi pemicu turbulensi.
Sebagai informasi, Bursa Efek New York akan tutup lebih awal pada hari Rabu pukul 1 siang waktu setempat saat Malam Natal. Pasar juga akan libur penuh pada hari Kamis untuk perayaan Natal.
