STOCKWATCH.ID (NEWYORK) – Bursa Saham Wall Street berakhir variatif pada penutupan perdagangan Rabu(8/11/2023)) waktu setempat atau Kamis (9/11/2023). Beragamnya akhir transaksi di Bursa Saham Amerika Serikat (AS) itu antara lain lantaran para investor menunggu pidato Ketua Federal Reserve (the Fed) terkait arah kebijakan moneter negara tersebut.
Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) di Bursa Efek New York, AS ditutup terpuruk 40,33 poin, atau sekitar 0,12%, menjadi 34,112,27 poin. Sebaliknya, indeks S&P 500 (SPX) berakhir menguat 4,40 poin, atau sekitar 0,10%, menjadi 4.382,78poin. Indeks komposit Nasdaq (IXIC) juga ditutup bertambah 10,56 poin, atau sekitar 0,08%, menjadi 13. 650,41. poin.
Adapun pemicu menguatnya indeks S&P 500 (SPX) dan komposit Nasdaq (IXIC) adalah turunnya imbal hasil obligasi AS dari angka 5% pada akhir bulan lalu. Disisi lain, para pejabat the Fed melontarkan beragam komentar untuk meyakinkan para investor bahwa siklus kenaikan suku bunga telah selesai.
Berdasarkan data instrument FedWatch CME Group, potensi penurunan suku bunga the Fed mencapai 25 basis poin pada Mei 2024 sebesar 50%. Ini lebih tinggi dari 41% pada pekan lalu.