STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT Berau Coal Energy Tbk (BRAU) berhasil membukukan laba US$6,70 juta (Rp0,0002 per saham) pada semester I 2024. Kondisi ini berbanding terbalik jika dibandingkan di periode yang sama tahun 2023, dimana BRAU merugi US$11,50 juta (US$0,0003 per saham).
Menurut laporan keuangan BRAU per Juni 2024 yang disampaikan ke BEI, Selasa (20/8/2024), penjualan bersih beraset US$1,38 miliar per Juni 2024 ini tercatat US$1,27 miliar. Hasil ini turun 0,78% dari US$1,28 miliar per Juni 2023.
Di tengah penurunan penjualan, beban pokok penjualan berhasil ditekan turun hingga 6,56% menjadi US$1,14 miliar dari sebelumnya US$1,22 miliar. Hal ini mendorong laba kotor tumbuh sebesar 98,93% dari US$69,03 juta menjadi US$137,32 juta.
Selain itu, total beban usaha berkurang 8,28% dari US$73,40 juta menjadi US$67,32 juta. Hal ini mendorong Perseroan mampu mencatat laba operasi sebesar US$70 juta pada semester I 2024. Padahal di semester I 2024, BRAU masih mencatat rugi operasi sebesar US$4,36 juta.