STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) selama sepekan ini (01-05 Desember 2025) mengalami kenaikan sebesar 83,973 poin atau naik 0,98%, yaitu dari 8.548,788 ke level 8.632,761. Sementara itu, kapitalisasi pasar bursa pada Jumat (05/12/2025) tercatat sebesar Rp15.873.302 triliun, naik dari Rp15.677.487 triliun, Senin (01/12/2025).
Seiring kenaikan IHSG, terdapat 5 saham mencatat penguatan terbesar atau top gainers pada pekan ini. Adapun 5 saham emiten teratas di Top Gainers dalam lima hari pekan ini (01-05 Desember 2025) adalah PT Lotte Chemical Titan Tbk (FPNI), PT Black Diamond Resources Tbk (COAL), PT Indomobil Multi Jasa Tbk (IMJS), PT Red Planet Indonesia Tbk (PSKT), dan GTS Internasional Tbk (GTSI).
Dalam periode tersebut di atas, harga saham FPNI naik Rp890 atau melejit 106,59% menjadi Rp1.725 per unit. Volume saham yang ditransaksikan mencapai 582,9 juta unit senilai Rp853,5 miliar. Frekuensi transaksi saham FPNI sebanyak 145.925 kali. Net foreign sell (NFS) di saham FPNI tercatat Rp8,3 miliar.
Posisi kedua, ditempati oleh saham COAL yang terangkat Rp61 atau meningkat 91,04% menjadi Rp128 per saham. Volume saham yang ditransaksikan mencapai 6,3 miliar unit senilai Rp675,4 miliar. Frekuensi transaksi saham COAL sebanyak 253.850 kali. Net foreign buy (NFB) di saham COAL tercatat Rp2,1 miliar.
Berikut, saham IMJS naik Rp222 atau menguat 90,98% menjadi Rp466 per saham. Volume saham yang ditransaksikan mencapai 961,4 juta unit senilai Rp370,8 miliar dengan frekuensi sebanyak 78.463 kali. Net foreign sell (NFS) di saham IMJS tercatat sebesar Rp14,7 miliar.
Keempat diduduki saham PSKT yang naik Rp162 atau melejit 81,82% menjadi Rp360 per unit. Volume saham yang ditransaksikan mencapai 1,4 miliar unit senilai Rp419,1 miliar. Frekuensi transaksi saham PSKT sebanyak 75.530 kali. Net foreign sell (NFS) di saham PSKT tercatat sebesar Rp5,3 miliar.
Terakhir (kelima), saham GTSI terangkat Rp99 atau menguat 73,33% menjadi Rp234 per saham. Volume saham yang ditransaksikan sebanyak 9,2 miliar unit senilai Rp1,8 triliun dengan frekuensi sebanyak 421.561 kali transaksi. Net foreign sell (NFS) di saham GTSI tercatat sebesar Rp919,6 miliar.
