Selasa, Oktober 14, 2025
27.7 C
Jakarta

SMGR Dikabarkan Mau Jual Saham SMBR ke Raksasa Semen India, BEI Akhirnya Buka Suara!

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Rumor soal rencana PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) melepas kepemilikan saham di anak usahanya, PT Semen Baturaja Tbk (SMBR), makin santer terdengar.

Kabar ini kian menarik perhatian karena dikaitkan dengan minat perusahaan asal India, UltraTech Cement, yang disebut-sebut ingin mengakuisisi SMBR.

Rumor yang beredar menyebutkan bahwa SMGR selaku induk usaha siap melepas kepemilikannya di SMBR, asalkan harga yang ditawarkan cocok. Asal tahu saja, saat ini, SMGR menguasai 75,51% saham SMBR.

Menurut para pelaku pasar, sejak berada di bawah Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara Indonesia), SMGR sudah bukan perusahaan persero lagi. Sehingga proses pelepasan saham tak perlu melalui persetujuan DPR.

SMGR sendiri masih memiliki Semen Padang dan Semen Andalas yang juga beroperasi di wilayah Sumatera. Jadi, pelepasan SMBR disebut-sebut tidak akan menggangu kehadiran pasar SMGR di wilayah tersebut.

Pelaku pasar menilai valuasi SMBR terbilang sangat murah. Price to book value (P/B) perusahaan ini hanya 0,6 kali. Selain itu, harga batu bara yang terus turun juga membuat biaya produksi semen semakin rendah. Ini jadi katalis positif untuk kinerja SMBR. 

Jika akuisisi benar terjadi, ini bisa jadi sentimen positif bagi saham SMBR. Dengan valuasi yang masih tergolong undervalued, peluang cuan terbuka lebar.

Namun, hingga saat ini belum ada konfirmasi resmi dari pihak SMGR terkait rumor tersebut.

Direktur Penilaian Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI), I Gede Nyoman Yetna, saat dimintai tanggapan mengenai isu tersebut menegaskan bahwa pihaknya masih menunggu penjelasan resmi dari perusahaan.

“Ini menarik banget, nih. Kok tahu saja teman-teman ada rumor gitu?” ujar Nyoman merespons pertanyaan soal isu akuisisi tersebut, di Jakarta, Kamis (8/5/2025).

Ia menjelaskan informasi resmi hanya bisa disampaikan oleh pihak perusahaan melalui mekanisme keterbukaan informasi.

“Saya mesti cek keterbukaan informasi ya, karena yang paling resmi nanti menyampaikan itu adalah pihak perusahaan,” jelasnya.

Nyoman juga menekankan pentingnya perusahaan menyampaikan informasi ke publik sebelum melakukan aksi korporasi apa pun.

“Jadi kalau ada berita-berita yang ada di luar, yang nanti kita tunggu adalah bagaimana penjelasan resmi dari corporate secretary mereka, atau salah satu direkturnya, ke bursa. Jadi tunggu dulu,” katanya.

Menurutnya, perusahaan memang wajib menyampaikan rencana aksi korporasi ke bursa terlebih dahulu.

“Iya, betul. Jadi kita lihat dulu ya, teman-teman. Mestinya mereka menyampaikan dulu informasi itu ke publik,” tegas Nyoman.

Sementara itu, Stockwatch.id mencoba mengonfirmasi isu ini kepada Corporate Secretary SMGR, Vita Mahreyni. Namun hingga berita ini diturunkan, pesan WhatsApp yang dikirimkan belum mendapat balasan.

Profil UltraTech Cement Limited

UltraTech Cement Limited adalah perusahaan utama dari Aditya Birla Group yang bergerak di bidang solusi bangunan. Nilai bisnisnya mencapai US$8,4 miliar. Perusahaan ini dikenal sebagai produsen semen abu-abu dan beton siap pakai (ready mix concrete) terbesar di India. UltraTech juga merupakan salah satu produsen semen putih terbesar di negara tersebut.

Tak hanya besar di India, UltraTech tercatat sebagai produsen semen terbesar ketiga di dunia di luar Tiongkok. Perusahaan ini menjadi satu-satunya produsen semen non-Tiongkok yang memiliki kapasitas produksi lebih dari 175 juta ton per tahun (MTPA) di satu negara.

Kegiatan bisnis UltraTech tersebar di beberapa negara seperti India, Uni Emirat Arab, Bahrain, dan Sri Lanka. Untuk semen abu-abu saja, kapasitas produksinya mencapai 190,16 juta ton per tahun.

UltraTech mengoperasikan 34 pabrik terintegrasi, 34 unit penggilingan, satu unit klinkerisasi, dan sembilan terminal pengepakan curah. Jaringan distribusinya sangat luas, mencakup lebih dari 80% wilayah India dan didukung oleh lebih dari 1,3 lakh mitra distribusi.

Untuk segmen semen putih, UltraTech menggunakan merek Birla White. Perusahaan ini memiliki dua fasilitas produksi semen putih dan tiga fasilitas produksi wall care putty dengan total kapasitas 2,6 MTPA.

UltraTech juga memiliki 395 pabrik beton siap pakai yang tersebar di 155 kota di India. Jumlah ini menjadikannya sebagai produsen beton terbesar di negara tersebut. Perusahaan juga menawarkan berbagai jenis beton khusus untuk memenuhi kebutuhan konstruksi yang lebih spesifik.

Divisi produk bangunan UltraTech menjadi pusat inovasi yang mengembangkan berbagai solusi konstruksi modern berbasis sains. Tak hanya fokus pada bisnis, UltraTech juga aktif dalam upaya keberlanjutan.

Perusahaan ini adalah anggota pendiri Global Cement and Concrete Association (GCCA) dan telah menandatangani komitmen GCCA Climate Ambition 2050. UltraTech juga terlibat dalam Net Zero Concrete Roadmap, sebuah inisiatif untuk mendekarbonisasi industri beton.

Dalam operasionalnya, UltraTech menerapkan berbagai strategi ramah lingkungan seperti Science Based Targets Initiative (SBTi), Internal Carbon Price, serta program EP100 dan RE100 untuk efisiensi energi dan penggunaan energi terbarukan.

UltraTech juga menjadi perusahaan pertama di India dan kedua di Asia yang menerbitkan obligasi berkelanjutan dalam mata uang dolar AS. Perusahaan ini aktif dalam pengembangan sosial dan ekonomi masyarakat sekitar.

Fokus utama program sosial UltraTech mencakup bidang pendidikan, layanan kesehatan, penghidupan berkelanjutan, pembangunan infrastruktur komunitas, dan berbagai inisiatif sosial lainnya. Hingga kini, lebih dari 1,8 juta orang di lebih dari 500 desa di 16 negara bagian di India telah merasakan manfaat dari program-program tersebut.

Artikel Terkait

Satgas PKH Mau Tagih Denda Rp25 Juta per Hektare, Dua Emiten Sawit Kompak Buka Suara Soal Lahan Tanpa Izin

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Dua emiten perkebunan sawit, PT Salim...

Digugat PKPU oleh Empat Pihak Sekaligus, Begini Respon WEGE!

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk...

Lewat BTN, Lebih dari 140 Ribu Keluarga Indonesia Kini Punya Rumah Sendiri

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Populer 7 Hari

Berita Terbaru