STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT Soraya Berjaya Indonesia Tbk (SPRE), perusahaan manufaktur dan ritel sprei serta bedcover terbesar di Pulau Sumatera, terus memperkuat ekspansinya melalui pengembangan saluran distribusi B2B (Business to Business).
Setelah sukses membangun jaringan ritel luas, SPRE kini menunjukkan kinerja agresif dalam menjangkau segmen institusional seperti perhotelan, fasilitas kesehatan, serta instansi pemerintah dan badan usaha milik negara (BUMN).
Perusahaan mencatat peningkatan permintaan signifikan dari berbagai hotel dan penginapan di wilayah Sumatera Barat, Riau, dan Jambi. Penetrasi ini menjadi bagian dari strategi jangka panjang SPRE untuk memperluas pasar B2B sebagai pelengkap lini distribusi ritel yang telah berjalan secara konsisten.
“Kolaborasi kami dengan berbagai institusi menjadi bukti kepercayaan terhadap kualitas produk dan layanan kami,” ujar Rizet Ramawi, Direktur Utama SPRE dalam keterangan tertulis, Kamis (08/5/2025).
Menurut Rizet, pihaknya telah merampungkan kerjasama dengan sejumlah instansi strategis, termasuk Dinas Kesehatan, Dinas Pariwisata, Dinas Pendidikan, PLN, Semen Padang, Bank Indonesia, serta Kantor Gubernur Sumbar. Selain itu, Perseroan juga membangun sinergi dengan perbankan dan institusi TNI-Polri.
Rizet mengatakan, salah satu pencapaian penting lainnya adalah kelanjutan suplai produk ke RS Awal Bros Sudirman, Pekanbaru. Keberhasilan ini membuka peluang lebih luas, di mana SPRE dipercaya memenuhi kebutuhan tekstil rumah sakit bagi dua cabang lainnya, yakni RS Awal Bros Panam dan RS Awal Bros Ahmad Yani.
“Keberhasilan kami di sektor kesehatan menjadi validasi bahwa produk SPRE tidak hanya unggul secara estetika, tetapi juga memenuhi standar kenyamanan dan higienitas yang dibutuhkan institusi kesehatan,” tambah Rizet.
Melalui langkah strategis ini, demikian Rizet, Manajemen SPRE menegaskan komitmennya untuk tumbuh sebagai pemain nasional yang tidak hanya unggul dalam ritel, tetapi juga dipercaya dalam skala korporasi dan kelembagaan.
Hingga kuartal I 2025, SPRE berhasil membukukan penjualan sebesar Rp11,36 miliar, turun 14,7% dari Rp13,32 miliar pada periode sama 2024. Sementara laba bersih Perseroan turun sebesar 28,3% menjadi Rp516,01 juta pada kuartal I 2025 jika dibandingkan Rp719,76 juta pada kuartal I 2024. (konrad)
