STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Bursa saham di kawasan Asia-Pasifik mengalami lonjakan tajam pada penutupan perdagangan Jumat (27/9/2024). Peningkatan ini didorong oleh stimulus besar-besaran dari Bank Sentral China (PBOC) yang memacu optimisme pasar.
Mengutip CNB International, saham-saham di China mencatat kenaikan paling signifikan. indeks saham CSI 300 melonjak 15,7% sepanjang minggu ini, menjadikannya pekan terbaik sejak 2008. Pada Jumat, indeks ini ditutup naik 4,47% ke level 3.703,68, yang merupakan posisi tertingginya dalam satu tahun terakhir.
Hong Kong juga tidak ketinggalan. Indeks Hang Seng (HSI) melesat 12,75% dalam seminggu terakhir, prestasi terbaiknya sejak Februari 1998. Penutupan Jumat mencatat kenaikan 3,32%, membuat HSI mencapai level tertinggi di 20.586,94 sejak Februari 2023.
Kenaikan tajam ini terjadi setelah PBOC menurunkan suku bunga reverse repurchase tujuh hari menjadi 1,5% dari 1,7%. Selain itu, PBOC juga menurunkan rasio cadangan wajib lembaga keuangan sebesar 0,5%. Langkah ini dilakukan untuk memperkuat pertumbuhan ekonomi China yang stabil dan berkualitas.
Meski saham melonjak, data industri China justru menunjukkan penurunan laba sebesar 17,8% pada Agustus, dibandingkan peningkatan 4,1% pada Juli. Sepanjang tahun, laba perusahaan besar hanya tumbuh 0,5% menjadi 4,65 triliun yuan, sekitar US$663,47 miliar dalam delapan bulan pertama 2024. Hal ini membuat para investor terus waspada terhadap dampak jangka panjang dari stimulus yang digelontorkan pemerintah.
Di Jepang, investor juga menyambut baik penurunan inflasi. Inflasi utama di Tokyo turun menjadi 2,2% pada September, dari 2,6% di bulan sebelumnya. Inflasi inti yang tidak memasukkan harga makanan segar juga turun menjadi 2%, sesuai dengan ekspektasi ekonom, dari 2,4% pada Agustus.