Kamis, Agustus 7, 2025
34.5 C
Jakarta

Suntik Bank KB Bukopin (BBKP) Rp8,02 Triliun via Right Issue, KB Kookmin Bank Tetap Jadi Pemegang Saham Pengendali

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Bank KB Kookmin  mempertahankan posisinya sebagai pemegang saham pengendali di PT Bank KB Bukopin, Tbk (BBKP). Saat ini, bank asal Korea Selatan itu   menguasai 67% saham BBKP setelah menyuntikkan dana sebesar Rp8,02 triliun. Ini untuk membeli sekitar 80.2 miliar saham baru yang diterbitkan BBKP melalui Penawaran Umum Terbatas (PUT VII) yang menggunakan skema Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMTED) atau  rights issue.

Adapun  rights issue BBKP telah tuntas terlaksana pada tanggal 31 Mei 2023, dengan total dana yang berhasil dihimpun mencapai Rp11,99 triliun. Rights issue ini digelar sesuai ketentuan pasar modal Indonesia, sehingga semua pemegang saham diberi kesempatan yang adil dan setara untuk membeli saham baru yang diterbitkan supaya nilai kepemilikan sahamnya di Bank KB Bukopin tetap sama alias tidak terdilusi.

Dalam aksi korporasi ini, BBKP menerbitkan saham baru seri B sebanyak 119.999.999.692 (seratus sembilan belas miliar sembilan ratus sembilan puluh sembilan juta sembilan ratus sembilan puluh sembilan ribu enam ratus sembilan puluh dua) saham. Sekitar 95% dari saham baru yang diterbitkan tersebut dibeli oleh investor asing, sedangkan 5% sisanya dibeli oleh investor lokal. Dengan telah selesainya PUT VII ini, porsi kepemilikan saham publik di Bank KB Bukopin saat ini sebesar 16.14%.

Perubahan Komposisi Pemegang Saham KB Bukopin

Pemegang Saham Sebelum PUT VII Setelah PUT VII
1. Kookmin Bank Co., Ltd 67% 66.88%
2. STIC Eugene Star Inc 0% 16.98
3. Publik 33% 16.14%
Total 100% 100%

Menurut Woo Yeul Lee, President Director Bank KB Bukopin, suntikan dana Rp11,99 trilliun ini merupakan wujud nyata keseriusan perusahaan raksasa keuangan Korea Selatan KB Financial Group (KBFG), yang hadir melalui KB Kookmin Bank sebagai pemegang saham pengendali, untuk mengembangkan Bank KB Bukopin.  Sebelum PUT VII ini, sejak tahun 2018 KBFG sendiri melalui KB Kookmin Bank telah menginvestasikan sekitar Rp 10 triliun ke Bank KB Bukopin. Dengan total aset mencapai US$ 560,1 miliar, KBFG memiliki kemampuan keuangannya yang sangat besar dan kokoh untuk mendukung pengembangan Bank KB Bukopin. Selain itu, KBFG juga memiliki basis pelanggan yang mencapai 70% populasi Korea Selatan, serta memiliki peringkat kredit tertinggi di antara bank-bank Korea, serta dikenal sebagai entitas bisnis keuangan yang paling menguntungkan, solid, dan stabil.

“Dengan dukungan luar biasa dari KBFG melalui KB Kookmin Bank ini, kami sangat percaya diri akan bisa mengantarkan KB Bukopin untuk menjadi bank yang di cintai oleh nasabah di Indonesia,” kata  Woo Yeul Lee.

Tambahan modal dari hasil rights issue tersebut akan digunakan untuk mendorong pertumbuhan Bank KB Bukopin dan meningkatkan kontribusi Perseroan dalam pertumbuhan ekonomi nasional. Mayoritas dana hasil rights issue tersebut akan digunakan untuk kegiatan ekspansi kredit yang Sebagian besar akan disalurkan kepada korporasi.

“Pilihan untuk menyalurkan mayoritas kredit ke korporasi tersebut merupakan bagian dari strategi top down yang diambil Bank KB Bukopin dengan tujuan untuk mempergencar ekspansi kredit sekaligus meningkatkan kualitas aset. Dengan strategi ini, Bank KB Bukopin akan memfokuskan ke wholesaleatau corporate banking terlebih dahulu, baru kemudian menggencarkan retail banking,” terang Woo Yeul Lee, dalam keterangan resmi di jakarta, Jumat (2/6/2023).

Melalui strategi ini, Bank KB Bukopin menargetkan peningkatan pendapatan bunga. Pada saat yang sama, Perseroan akan menekan rasio kredit bermasalah (NPL Gross) sehingga mendekati 1% dari kredit baru yang disalurkan. Hal ini bisa mengkopensasi NPL tinggi dari legacy loan alias pinjaman warisan.

Setelah kualitas aset berhasil diperbaiki, biaya dana menjadi lebih stabil, serta pendapatan bunga meningkat, Bank KB Bukopin akan menggencarkan retail banking yang akan berjalan beriringan dengan proses transformasi digital. Ke depannya, peningkatan retail banking akan bisa meningkatkan yield atau imbal hasil dari Bank KB Bukopin.

Mengenai retail banking itu sendiri, Bank KB Bukopin melihat potensi yang sangat besar dari segmen UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) dari link bisnis Indonesia-Korea. Dimana saat ini saja masih ada sekitar 3.000 UMKM dari Korea yang bisa menjadi nasabah potensial dari Bank KB Bukopin.

Artikel Terkait

Dolar AS Melemah, Pasar Yakin The Fed Bakal Potong Suku Bunga Lagi

STOCKWATCH.ID (WASHINGTON) – Nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS)...

Laba SBMA Melejit 26,84%, Pendapatan Juga Naik di Semester I-2025!

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT Surya Biru Murni Acetylene Tbk...

Ini Cara Aktivasi Rekening Dormant BNI

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Populer 7 Hari

Berita Terbaru