STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Eralink International (EI), pemegang saham pengendali PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) memborong 39.427.600 (0,25%) saham perusahaan distributor peralatan telekomunikasi tersebut. Pembelian saham ERAA pada 18 dan 19 Maret 2025 melalui Bursa Efek Indonesia (BEI).
Setelah pembelian saham tersebut, kepemilikan Eralink International (EI) atas ERAA meningkat menjadi 55,17% dari sebelumnya sebesar 54,93% saham.
Richard Halim Kusuma, Direktur Eralink International dalam keterangan tertulis ke BEI, Kamis (20/3/2025) menjelaskan, harga per lembar saham ERAA di kisaran Rp354-Rp376 sehingga Eralink harus merogoh kocek sebesar Rp14,8 miliar
“Tujuan pembelian saham ERAA oleh Eralink International adalah menambah investasi dengan kepemilikan langsung di saham tersebut,” kata Richard.
Seperti dikutip dari laporan keuangan per September 2024 , pemegang saham emiten dengan aset Rp23,55 triliun per September 2024, adalah sebagai berikut, PT Eralink International sebesar 54,51%, dan investor publik sebesar 45,49%.
Hingga triwulan III/2024, ERAA membukukan laba sebesar Rp791,16 miliar, tumbuh 59,88% jika dibandingkan Rp494,83 miliar pada triwulan III/2023. Penjualan emiten distributor peralatan telekomunikasi itu naik 13,5% jadi Rp48,61 triliun pada triwulan III/2024, dari Rp22,82 triliun pada periode sama tahun 2023.
PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) atau Erajaya merupakan perusahaan yang, didirikan pada tahun 1996 sebagai importir, distributor, dan pengecer perangkat telekomunikasi seluler. Perusahaan tersebut mengoperasikan total 1.126 gerai ritel dengan konsep merek tunggal dan multi merek.
Adapun Toko merek tunggal melibatkan merek global, seperti Apple, Samsung, Huawei, Oppo, dan Vivo. Gerai tersebut juga menyediakan perangkat seperti ponsel dan tablet, kartu SIM, isi ulang voucher jaringan seluler, aksesoris, perangkat Internet of Things (IoT), dan voucher Google Play Card. (konrad)