Minggu, Desember 7, 2025
27.3 C
Jakarta

Terbitkan Green Bond, Arkora Hydro Incar Rp350 Miliar

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT Arkora Hydro Tbk (ARKO) melakukan penawaran umum obligasi berwawasan lingkungan (Green Bond) I tahun 2023 senilai Rp350 miliar pada 2-3 Agustus 2023. Green Bond ARKO ini terdiri atas seri A, B dan C dengan tenor masing-masing 370 hari kalender sejak tanggal emisi, tiga tahun dan lima tahun.

Menurut prospektus ARKO yang diumumkan, Jumat (7/7), penawaran umum Green Bond  ARKO didahului dengan penawaran awal atau bookbuilding yang mulai dibuka pada 7 Juli 2023 hingga 21 Juli 2023. Green Bond ARKO akan dicatatkan di Bursa Efek Indonesia pada 11 Agustus 2023.

Untuk mendukung aksi korporasi ini, ARKO telah menunjuk dua perusahaan penjamin emisi, yakni PT BNI Sekuritas dan PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk, sedangkan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk berperan sebagai wali amanat.

Aspek risiko dalam Green Bond ARKO ini relatif terjaga. Hal ini tampak dari peringkat idA (single A partial guarantee) yang diberikan oleh PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) untuk Obligasi Berwawasan Lingkungan. Peringkat ini menunjukkan kemampuan kuat ARKO untuk memenuhi kewajiban finansial jangka panjang.

Dana yang diperoleh dari penawaran umum Green Bond, setelah dikurangi dengan biaya-biaya emisi akan digunakan untuk beberapa keperluan.

Pertama, sekitar 20% digunakan untuk pembayaran sebagian pokok utang yang timbul berdasarkan perjanjian fasilitas pinjaman berjangka senior pada 10 Desember 2019. Ini sebagaimana terakhir diubah dengan amandemen IV pada 28 Desember 2021 yang akan dibayarkan ke PT Indonesia Infrastructure Finance (IIF).

Kedua, sekitar 7% untuk pembayaran sebagian pokok yang yang ditimbulkan berdasarkan perjanjian fasilitas pinjaman berjangka senior pada 12 Desember 2022 yang akan dibayarkan kepada IIF.

Ketiga, sebesar 29% untuk pembayaran sebagian utang pokok yang timbul berdasarkan perjanjian pinjaman pemegang saham pada 27 Maret 2023 dengan PT United Tractors Tbk.

Keempat , sebesar 35% dipinjamkan ke entitas anak Perseroan, yaitu PT Arkora Sulawesi Selatan (ASS). Selanjutnya, oleh ASS akan digunakan untuk pembayaran sebagian pokok utang berdasarkan perjanjian fasilitas pada 10 Desember 2019 dan terakhir diubah dengan amandemen IV pada 28 Desember 2021. Kelima, sisanya 9% untuk modal kerja ARKO.

Sebagai informasi, emiten pengelola Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) ini tengah menggarap empat proyek di berbagai daerah. Saat ini ARKO sedang mengembangkan proyek pembangkit listrik tenaga air berkapasitas besar untuk menopang rencana pengembangan tenaga berkelanjutan (Renewable Energy) di Indonesia.

Pertama, ARKO telah menyelesaikan pembangunan proyek mini hidro Cikopo-2 dengan total biaya US$1,65 juta/MW. “Cikopo-2 merupakan pembangkit listrik berkapasitas 7,4 MW yang dimiliki dan dioperasikan oleh ARKO,” ujar Aldo.

Kedua, selain Cikopo, ARKO juga menggarap proyek Tomasa melalui anak usaha PT Arkora Sulawesi Selatan dengan kapasitas 10 (2×5) MW. Pengerjaan proyek ini menelan biaya investasi US$1,75 juta/MW, yang tergolong di bawah rata-rata industri di kisaran US$2,2 juta hingga US$2,5 juta/MW.

Ketiga, ARKO juga sedang menggarap proyek Yaentu di Poso, Sulawesi Tengah. Proyek Yaentu dengan kapasitas 10 (2×5) MW ini dikembangkan oleh PT Arkora Hydro Sulawesi. “Proyek ini sedang dalam pengerjaan yang telah mencapai 82% hingga Maret 2023 dan akan mulai proses instalasi pada bulan September 2023 dan commercial operations date
(COD) ditargetkan pada triwulan IV-2023.

Keempat, ARKO juga sedang melakukan persiapan tahap konstruksi proyek Kukusan-2 di Lampung, Sumatera dengan kapasitas 5,4 MW. Proyek PLTA ini ditargetkan beroperasi pada kuartal IV-2024. Tidak cuma itu. ARKO berencana mencari peluang akusisi bermodalkan pengalaman di bidang EBT. Perseroan juga aktif mencari proyek hidro berpotensi besar di
atas 25 MW.

- Advertisement -

Artikel Terkait

Mulai 1 Januari 2026, Sistem Co-Payment Asuransi Kesehatan Siap Jalan! Begini Aturannya

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) — Komisi XI DPR RI menggelar rapat...

MDKA dan EMAS Teken Perjanjian Pinjaman US$50 Juta, Ini Tujuannya

STOCKWATCH.ID (JAKARTA)- Direksi PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA)...

Realisasi Target Penjualan Sunson Textile (SSTM) 92,5% per September 2025

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) - Penjualan PT Sunson Textile Manufacturer Tbk (SSTM)...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Populer 7 Hari

Berita Terbaru