STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Bursa Efek Indonesia (BEI) telah mengevaluasi komponen Indeks LQ45 pada 22 Januari 2025. Hasil evaluasi ini mulai berlaku pada 3 Februari hingga 30 April 2025. BEI melakukan beberapa perubahan, seperti penyesuaian jumlah saham, rasio free float, dan bobot masing-masing emiten dalam indeks.
Beberapa saham mengalami perubahan bobot yang cukup besar dalam indeks LQ45. Saham PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) naik menjadi 6,28%. Saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) juga mengalami kenaikan hingga 15%. Sebaliknya, bobot saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) turun dari 15,53% menjadi 15%.
Selain itu, BEI juga melakukan penyesuaian jumlah saham yang digunakan dalam perhitungan indeks. Misalnya, saham PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) meningkat dari 17,602 miliar lembar menjadi 17,639 miliar lembar, sementara saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) turun dari 932,4 miliar lembar menjadi 888,9 miliar lembar.
“Jumlah saham untuk perhitungan indeks akan disesuaikan pada tanggal efektif apabila terjadi aksi korporasi seperti stock split, reverse stock, right issue, saham bonus dan atau dividen saham yang terjadi pada saat sebelum tanggal efektif,” ujar Pande Made Kusuma Ari A, Kepala Divisi Pengaturan dan Operasional Perdagangan BEI, dalam keterbukaan informasi dikutip Kamis (23/1/2025).
Indeks LQ45 kedatangan beberapa emiten baru. Saham yang masuk antara lain adalah PT Ciputra Development Tbk (CTRA), PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA), dan PT MAP Aktif Adiperkasa Tbk (MAPA).
Sementara itu, tiga saham harus keluar dari daftar. Ketiga emiten itu adalah PT Bukalapak.com Tbk (BUKA), PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP), dan PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL).
Adapun nama-nama emiten yang terdaftar dalam indeks LQ45 periode 3 Februari hingga 30 April 2025 antara lain adalah Aspirasi Hidup Indonesia Tbk (ACES), Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR), Alamtri Resources Indonesia Tbk (ADRO), AKR Corporindo Tbk (AKRA), Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN), Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT), Aneka Tambang Tbk (ANTM), Bank Jago tbk (ARTO), Astra International Tbk (ASII), Bank Central Asia Tbk (BBCA), Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI), Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN).
Selain itu, Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS), Barito Pacific Tbk (BRPT), Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN), Ciputra Development Tbk (CTRA), ESSA Industries Indonesia Tbk (ESSA), XL Axiata Tbk (EXCL), GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO), Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), Vale Indonesia Tbk (INCO), Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP), Indosat Ooredoo Hutchison Tbk (ISAT), Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) dan Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA),
Turut bergabung dalam daftar ini yakni Jasa Marga Tbk (JSMR), Kalbe Farma Tbk (KLBF), Map Aktif Adiperkasa Tbk (MAPA), Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI), Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA), Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA), Medco Energi Internasional Tbk (MEDC), Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), Pertamina Geothermal Tbk (PGEO), Bukit Asam Tbk (PTBA), Sido Muncul Tbk (SIDO), Semen Indonesia Tbk (SMGR), Sumarecon Agung Tbk (SMRA), Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR), United Tractors Tbk (UNTR), dan Unilever Indonesia Tbk (UNVR).
