Selasa, September 16, 2025
30.7 C
Jakarta

Trump Desak Powell Potong Suku Bunga, Dolar AS Malah Melemah

STOCKWATCH.ID (WASHINGTON) – Nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) ditutup melemah terhadap sebagian besar mata uang utama pada akhir perdagangan Senin (15/9/2025) waktu setempat atau Selasa pagi (16/9/2025) WIB. Pergerakan ini terjadi ketika investor menanti keputusan suku bunga bank sentral AS, Federal Reserve, pekan ini.

Mengutip CNBC International, indeks dolar AS yang mengukur kekuatan dolar terhadap enam mata uang saingan turun 0,4% ke level terendah hampir sepekan di 97,273. Terhadap yen Jepang, dolar turun 0,2% menjadi 147,335 yen. Sementara euro menguat 0,3% ke US$1,1771.

Sterling juga menguat 0,4% ke US$1,3606, level tertinggi sejak awal Juli. Sedangkan bitcoin turun 0,5% ke posisi US$115.323, melemah untuk sesi ketiga berturut-turut.

Pelemahan dolar terjadi di tengah ekspektasi kuat pemangkasan suku bunga oleh The Fed. Berdasarkan CME FedWatch Tool, pasar memperkirakan 100% kemungkinan penurunan 25 basis poin pada pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) 16-17 September. Sementara peluang pemangkasan 50 basis poin hanya sekitar 5%.

Presiden AS Donald Trump kembali menekan bank sentral. Dalam unggahannya di media sosial, Trump meminta Ketua The Fed Jerome Powell agar melakukan pemangkasan suku bunga yang lebih besar. Ia menyinggung kondisi pasar perumahan sebagai alasan perlunya langkah agresif.

Michael Brown, analis pasar di Pepperstone London, menilai pelaku pasar lebih memilih menunggu. “Yang kita lihat hanyalah kurangnya keyakinan secara luas, dengan trader relatif senang berada di pinggir lapangan sampai hasil pertemuan FOMC Rabu diketahui,” ujarnya.

Brown menambahkan, “Untuk sementara, kemungkinan besar hanya ada penyesuaian posisi yang mendorong pergerakan pasar satu-dua hari ke depan.”

Analis Nomura dalam catatan riset menyebut, “Proyeksi ekonomi dan konferensi pers kemungkinan akan menekankan pemangkasan ini sebagai langkah ‘asuransi’, dengan laju pelonggaran tetap bertahap.”

Selain The Fed, investor juga mencermati keputusan suku bunga di Jepang, Inggris, Kanada, dan Norwegia pekan ini. Bank of England dan Bank of Japan diperkirakan mempertahankan suku bunga, meski komentar keduanya tetap diawasi ketat pasar.

Dari Eropa, euro tetap tangguh meski Fitch Ratings menurunkan peringkat kredit Prancis pada akhir pekan lalu. Penurunan peringkat tersebut dinilai sudah diperhitungkan sebelumnya. Nick Rees, Kepala Riset Makro Monex Europe, mengatakan, “Downgrade sudah banyak diantisipasi pasar.”

Data pasar menunjukkan posisi spekulatif net long euro terhadap dolar AS naik ke US$18,4 miliar per 8 September. Angka ini mendekati puncak dua tahun terakhir.

Artikel Terkait

Indah Kiat Siap Bayar Utang Obligasi Rp276,55 Miliar Besok

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT Indah Kiat Pulp & Paper...

Wow! Pendapatan Ngebut, Laba CDIA Melejit 347% di Semester I 2025

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT Chandra Daya Investasi Tbk (CDIA)...

Kredit Bank Jago (ARTO) Naik 37% di Semester I 2025, Bantu Masyarakat Kelola Uang

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) - PT Bank Jago Tbk (ARTO) mencatatkan...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Populer 7 Hari

Berita Terbaru