STOCKWATCH.ID (TOKYO) – Bursa saham Asia-Pasifik ditutup beragam pada akhir perdagangan Jumat (11/7/2025) waktu setempat. Sentimen datang dari pengumuman Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, yang menetapkan tarif 35% untuk produk asal Kanada mulai 1 Agustus.
Selain itu, Trump juga menyebut akan memberlakukan tarif menyeluruh sebesar 15% hingga 20% untuk sebagian besar mitra dagangnya.
“Saya pikir tarif ini diterima dengan sangat baik. Pasar saham mencetak rekor tertinggi hari ini,” ujar Trump kepada Kristen Welker, moderator “Meet the Press” NBC News dalam sambungan telepon.
Mengutip CNBC International, indeks Nikkei 225 di Jepang turun 0,19% dan ditutup di 39.569,68. Namun indeks Topix justru naik 0,39% ke level 2.823,24.
Di Korea Selatan, indeks Kospi tergelincir 0,23% ke posisi 3.175,77. Sementara indeks Kosdaq yang berisi saham-saham berkapitalisasi kecil justru menguat 0,35% ke 800,47.
Bursa saham Australia juga ditutup melemah. Indeks S&P/ASX 200 turun 0,11% dan berakhir di level 8.580,10.
Sementara itu, pasar saham Tiongkok mencatatkan kinerja positif. Indeks Shanghai Composite menguat tipis 0,01% ke 3.510,18, sedangkan indeks CSI 300 naik 0,12% ke 4.014,81.
Pasar India justru mengalami tekanan paling dalam. Indeks Nifty 50 terkoreksi 0,81% dan ditutup di 25.149,85.
Kinerja pasar yang bervariasi ini mencerminkan kekhawatiran investor terhadap kebijakan perdagangan AS yang bisa berdampak luas, terutama bagi negara-negara mitra dagangnya di Asia.
Ketegangan dagang kembali menjadi sorotan, menyusul pernyataan Trump yang berpotensi memicu aksi balasan dari berbagai negara.
Meski demikian, sebagian indeks masih mampu mencatatkan penguatan terbatas. Investor juga mulai bersiap menghadapi rilis data ekonomi penting dan musim laporan keuangan dalam beberapa pekan ke depan.