STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) mampu membukukan pertumbuhan laba yang positif. Sepanjang periode Januari-September 2024, BRI berhasil mencetak laba bersih sebesar Rp41,67 triliun (Rp276 per saham), naik 6,85% dari Rp39 triliun (Rp258 per saham) per September 2023.
Menurut laporan keuangan BBRI per September 2024 yang diumumkan, Rabu 30/10/2024), pendapatan bunga mengalami peningkatan 11,84% dari Rp108,71 triliun menjadi Rp121,58 triliun. Adapun pendapatan bunga bersih dan pendapatan premi bersih tumbuh 1,41%, dari Rp81,79 triliun menjadi Rp82,94 triliun. Laba operasional BBRI tumbuh 6,67% dari Rp49,29 triliun menjadi Rp52,58 triliun per September 2024.
Hingga akhir September 2024 tercatat BBRI berhasil menyalurkan kredit sebesar Rp1.216,40 triliun atau tumbuh 6,13% dari periode yang sama tahun 2023 sebesar Rp1.146,08 triliun. Perseroan tetap mampu menjaga kualitas kredit yang disalurkannya.
Hingga akhir September 2024 tercatat rasio Gross Non Performing Loan (NPL) dan Net NPL BBRI terkendali masing-masing 3,04% dan 0,84%, dibandingkan di periode yang sama tahun 2023 masing-masing sebesar 3,23% dan 0,73%.
Dari sisi liabilities, BBRI mampu menghimpun Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar Rp1.357,53 triliun hingga akhir September 2024 atau tumbuh 0,36% dari Rp1.352,68 triliun per akhir September 2023.
BBRI berhasil menjaga rasio likuiditas pada level yang memadai, dimana tercatat LDR (Loan to Deposit Ratio) pada akhir September 2024 tercatat sebesar 89,60%. Dari sisi permodalan, BBRI juga mampu menjaga rasio permodalan yang kuat dengan CAR (Capital Adequacy Ratio) sebesar 24,96%.
Dari sisi operasional, BBRI mampu untuk terus meningkatkan efisiensi operasionalnya. Hal tersebut tercermin dari rasio Cost to Income Ratio (CIR) yang terus membaik. CIR BBRI pada akhir September 2024 tercatat 37,58% atau lebih baik dibandingkan CIR pada akhir September 2023 sebesar 37,63%. (yan)