STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT Unied Tractors Tbk (UNTR) mencatat sampai dengan Juli 2024, volume penjualan alat berat Komatsu mencapai 2.515 unit. Angka ini turun 29% dibandingkan periode yang sama tahun 2023 sebanyak 3.551 unit.
Menurut Sara K. Loebis, Sekretaris Perusahaan UNTR, penurunan tersebut dikarenakan turunnya permintaan dari sektor pertambangan, konstruksi, dan kehutanan. Dari total penjualan tersebut, sebanyak 63% diserap sektor pertambangan, 14% sektor perkebunan, 13% sektor konstruksi, dan 10% sektor kehutanan.
Penjualan produk merek UD Trucks turun 47% dari 195 unit menjadi 103 unit, sementara penjualan Scania turun 56% dari 526 unit menjadi 229 unit karena turunnya permintaan terutama di sektor pertambangan.
“Untuk layanan purna jual, pendapatan dari penjualan suku cadang dan jasa pemeliharaan alat turun 10% menjadi Rp5,4 triliun sampai dengan semester pertama tahun 2024,” katanya dalam keterangan resmi, Jumat (30/8/2024).
Di segmen usaha kontraktor penambangan, sampai dengan Juli 2024, PAMA mencatat peningkatan volume produksi batu bara sebesar 18% dari 71 juta ton menjadi 84 juta ton, dan peningkatan volume pekerjaan pemindahan tanah (overburden removal) sebesar 12% dari 625 juta bcm menjadi 699 juta bcm, dengan rata-rata stripping ratio 8,4 kali.
Segmen usaha pertambangan batu bara sampai dengan Juli 2024 PT Tuah Turangga Agung telah menjual batu bara sebanyak 8,5 juta ton, termasuk 2 juta ton batu bara metalurgi, meningkat 17% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Kemudian, segmen usaha pertambangan emas, penjualan setara emas dari PT Agincourt Resources sampai dengan Juli 2024 mencapai 128 ribu ons, atau naik 2% dari periode yang sama tahun lalu sebesar 126 ribu ons.
Adapun segmen usaha pertambangan Nikel, penjualan bijih nikel dari PT Stargate Pasific Resources sampai dengan Juli 2024 sebesar 1 juta wet metric ton (wmt), yang terdiri dari 496 ribu wmt saprolit dan 602 ribu wmt limonit.
Selain itu, investasi pada Nickel Industries Limited pada bulan September 2023 dengan kepemilikan saham sebesar 19,99% melaporkan penjualan 32.759 ton logam nikel pada kuartal pertama dan 32.273 ton logam nikel pada kuartal kedua tahun 2024. (*/yan)