STOCKWATCH.ID (NEWYORK) – Wall Street ditutup melemah pada perdagangan hari Kamis (31/7/2025) waktu setempat atau Jumat pagi (1/8/2025) WIB). Kinerja apik Microsoft dan Meta ternyata belum cukup mengangkat pasar yang lebih luas.
Mengutip CNBC International, indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) di Bursa Efek New York) turun 330,3 poin atau 0,74% ke level 44.130,98. Indeks S&P 500 (SPX) 500 melemah 23,51 poin atau 0,37% menjadi 6.339,39. Sementara itu, indeks komposit Nasdaq (IXIC) yang didominasi saham teknologi ikut terkoreksi tipis sebesar 7,23 poin atau 0,03% ke posisi 21.122,45.
Padahal, saham Microsoft dan Meta masing-masing melonjak sekitar 4% dan 11%. Keduanya mencatatkan laporan keuangan kuartalan yang melampaui ekspektasi pasar.
Microsoft mengungkapkan bahwa pendapatan tahunan dari layanan cloud Azure sudah tembus US$75 miliar. Meta juga memberikan proyeksi penjualan kuartal ketiga yang positif dan berhasil melebihi perkiraan analis.
Laba besar dari raksasa teknologi ini bahkan membawa kapitalisasi pasar Microsoft menyentuh US$4 triliun. Namun, penguatan saham teknologi belum cukup untuk membendung pelemahan pasar secara keseluruhan.
Sebanyak sembilan dari sebelas sektor dalam indeks S&P 500 justru ditutup di zona merah. Di Dow Jones, saham UnitedHealth dan Merck memimpin pelemahan, masing-masing turun 6% dan 4%.
“Reaksi pasar seperti ini—meski ada laporan keuangan kuat, belanja modal, dan aksi buyback—semakin sulit dijelaskan,” kata Joseph Cusick, Wakil Presiden Senior sekaligus manajer portofolio di Calamos Investments. “Namun, penurunan yang terjadi masih tergolong terbatas.”
Tekanan terhadap pasar juga datang dari kekhawatiran soal arah kebijakan suku bunga The Fed. Pertemuan bank sentral AS minggu ini membuat investor ragu apakah suku bunga bisa mulai dipangkas pada September.
Sentimen pasar makin tertekan menjelang tenggat waktu dari Gedung Putih pada Jumat, terkait kenaikan tarif impor terhadap mitra dagang utama seperti India dan Brasil.
Presiden Donald Trump juga mengumumkan bahwa tarif impor 25% terhadap produk Meksiko akan diperpanjang selama 90 hari lagi.
Sementara itu, Menteri Keuangan AS, Scott Bessent, menyampaikan bahwa negosiasi dagang dengan China sudah memasuki tahap yang menjanjikan. “Kedua pihak sudah memiliki dasar untuk mencapai kesepakatan,” ujarnya. Meski begitu, ia tidak menyebutkan detail atau kapan kesepakatan tersebut akan dicapai.
Kamis ini sekaligus menutup bulan Juli yang cukup positif untuk pasar saham AS. S&P 500 naik 2,2% sepanjang Juli, Dow Jones mencatatkan kenaikan tipis hampir 0,1%, dan Nasdaq melonjak 3,7% untuk bulan keempat secara beruntun.
Investor kini menanti laporan keuangan dari Apple dan Amazon yang dijadwalkan rilis setelah penutupan perdagangan Kamis malam.