Senin, Desember 8, 2025
27.3 C
Jakarta

Wall Street Berakhir Beragam, Dow Jones Jatuh Lebih dari 200 Poin

STOCKWATCH.ID (NEWYORK) – Wall Street berakhir beragam pada penutupan perdagangan Senin (1/4/2024) waktu setempat atau Selasa pagi (2/4/2024) WIB.

Mengutip CNBC International, Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) di Bursa Efek New York, AS ditutup jatuh 240,52 poin atau 0,6%, menjadi 39.566,85. Nasib serupa terjadi pada indeks S&P 500 (SPX) yang mengalami koreksi 10,58 poin atau 0,2% menjadi 5.243,77. Berbanding terbalik, indeks komposit Nasdaq (IXIC) justru melesat sebesar 17,37 poin atau  0,11% menjadi 16.396,83.

Investor masih berhati-hati terhadap kecepatan jadwal pemangkasan suku bunga Federal Reserve (The Fed) tahun ini dan seberapa cepat bank sentral akan mencapai target inflasi 2%. Ketua Federal Reserve, Jerome Powell, menyatakan pada hari Jumat bahwa pertumbuhan ekonomi masih kuat dan inflasi masih di atas target. Powell menambahkan, keputusan pemangkasan suku bunga tidak perlu diburu.

Peningkatan imbal hasil obligasi Treasury terjadi seiring pertimbangan investor terhadap pernyataan Powell dan data inflasi kunci. Imbal hasil obligasi Treasury 10 tahun naik hampir 13 basis poin menjadi 4,319%.

Investor bereaksi terhadap indeks harga konsumsi pribadi (PCE), yang dirilis selama penutupan pasar pada Jumat lalu. Core PCE, yang tidak termasuk makanan dan energi, menunjukkan inflasi naik 2,8% dalam basis 12 bulan pada bulan Februari, sesuai dengan ekspektasi. Pada basis bulanan, angka tersebut naik 0,3% dari bulan sebelumnya.

Meskipun mengalami penurunan hari ini, Wall Street berhasil mencatat kinerja positif selama kuartal pertama. S&P 500 melonjak 10,2% menjadi kinerja kuartal pertama terbaik sejak tahun 2019, sementara Dow Jones Industrial Average menambah 5,6%. Nasdaq Composite juga mengalami kenaikan sebesar 9,1%.

Wall Street juga berhasil memperpanjang reli positifnya selama bulan Maret, memperpanjang reli itu hingga bulan kelima berturut-turut. Meskipun demikian, penurunan hari ini membuat Dow berada di jarak yang cukup jauh dari level 40.000.

“Market saat ini terlalu dibeli oleh berbagai ukuran,” kata Quincy Krosby, chief global strategist di LPL Financial. “Pada suatu saat, kita akan melihat koreksi, dan pada saat itu, Anda akan mulai mendengar pendapat-pendapat negatif yang mengindikasikan bahwa ini lebih dari sekadar koreksi yang sehat.”

“Market membutuhkan koreksi agar lebih banyak uang masuk dari rekening pasar uang dan agar terasa lebih konstruktif,” tambah Krosby.

- Advertisement -

Artikel Terkait

Semester I 2025, Penumpang Internasional Tercatat 9,7 Juta Orang, Naik 9,11%

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Badan Pusat Statistik (BPS) menyampaikan jumlah...

Tarif AS Bikin Geger! Bursa Saham Eropa Langsung Merosot

STOCKWATCH.ID (LONDON) – Bursa saham Eropa melemah pada penutupan...

Bursa Eropa Kompak Melemah, Saham Pertahanan Justru Meledak 13%!

STOCKWATCH.ID (LONDON) – Bursa saham Eropa melemah pada penutupan...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Populer 7 Hari

Berita Terbaru