STOCKWATCH.ID (NEWYORK) – Wall Street berakhir beragam pada penutupan perdagangan hari Jumat (25/10/2024) waktu setempat atau Sabtu pagi (26/10/2024) WIB.
Mengutip CNBC International, indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) di Bursa Efek New York, AS merosot 259,96 poin atau 0,61% menuju level 42.114,40. Indeks S&P 500 (SPX) juga terkoreksi tipis sebesar 1,74 poin atau turun 0,03% menyentuh 5.808,12. Berbanding terbalik, indeks komposit Nasdaq (IXIC) justru kembali mencetak rekor, naik 103,12 poin atau 0,56% menjadi 18.518,61
Kenaikan Nasdaq didorong oleh saham-saham teknologi besar. Nvidia, misalnya, naik 0,8%, diikuti oleh Meta Platforms, Amazon, dan Microsoft. Saham-saham teknologi ini menarik minat investor yang bersiap menyambut laporan keuangan kuartalan dalam waktu dekat.
Namun, beberapa sektor lain tak seberuntung itu. Saham HCA Healthcare terjun hampir 9% akibat dampak badai yang mengganggu pendapatan dan proyeksi perusahaan. Colgate-Palmolive juga turun 4% setelah menurunkan estimasi penjualan untuk sisa tahun ini.
Di pasar obligasi, imbal hasil Treasury AS 10 tahun naik lebih dari tiga basis poin ke sekitar 4,24%. “Earnings cukup baik, namun kenaikan yield obligasi menciptakan ketidakpastian,” ujar Phillip Colmar, managing partner di MRB Partners.
Pada Kamis sebelumnya, Nasdaq dan S&P 500 sempat menguat berkat reli saham Tesla usai laporan keuangannya. Namun, secara mingguan, S&P 500 dan Dow Jones menutup tren kenaikan enam minggu berturut-turut dengan penurunan masing-masing 1% dan 2,7%. Di sisi lain, Nasdaq tetap mencatat kenaikan mingguan ketujuhnya dengan peningkatan 0,2%.
Pasar saham masih penuh ketidakpastian, terutama dengan imbal hasil obligasi yang terus naik. Investor kini fokus menanti laporan keuangan berikutnya sambil terus memantau pergerakan imbal hasil obligasi yang bisa memengaruhi strategi investasi mereka di pekan mendatang.