Jumat, Agustus 8, 2025
29.1 C
Jakarta

Wall Street Berbalik Arah Tajam, Dow Jones Anjlok Lebih dari 200 Poin!

STOCKWATCH.ID (NEWYORK) – Wall Street ditutup bervariasi pada perdagangan hari Kamis (7/8/2025) waktu setempat atau Jumat pagi (8/8/2025) WIB). Indeks Dow Jones mengalami pembalikan arah tajam setelah sempat menguat lebih dari 300 poin di awal sesi.

Mengutip CNBC International, indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) di Bursa Efek New York) melemah 224,48 poin atau 0,51% menjadi 43.968,64. Indeks S&P 500 (SPX) 500 juga turun tipis 5,06 poin atau 0,08% ke posisi 6.340. Sementara itu, indeks komposit Nasdaq (IXIC) yang didominasi saham teknologi justru menguat 73,27 poin atau 0,35% dan berakhir di level 21.242,7.

Aksi ambil untung investor jadi pemicu utama koreksi ini. Sepanjang pekan ini, Wall Street sebenarnya mencatat tren positif.

Saham Caterpillar jadi pemberat utama Dow Jones. Saham perusahaan alat berat itu ambles 2,5% setelah mengingatkan potensi dampak buruk dari tarif impor terhadap bisnisnya.

Eli Lilly juga jadi sorotan. Saham perusahaan farmasi ini jatuh sekitar 14% usai hasil uji klinis tahap akhir untuk obat obesitas terbarunya mengecewakan investor. Padahal, laporan keuangan kuartal II Eli Lilly berhasil melampaui ekspektasi dan proyeksi tahunannya pun dinaikkan.

Dari sisi sentimen, investor awalnya sempat merespons positif pengumuman mantan Presiden AS Donald Trump terkait tarif baru.

Trump menyatakan akan mengenakan tarif 100% untuk chip dan semikonduktor impor. Namun, kebijakan ini tidak berlaku bagi perusahaan yang memproduksi atau berkomitmen membangun pabrik di AS.

“Kami akan mengenakan tarif sangat besar untuk chip dan semikonduktor,” kata Trump dari Gedung Putih. “Tapi kabar baiknya untuk perusahaan seperti Apple, jika kalian membangun di Amerika Serikat, maka tidak akan dikenai biaya.”

Saham-saham semikonduktor langsung merespons. Saham Advanced Micro Devices (AMD) melonjak 5,7%. ETF VanEck Semiconductor (SMH) juga naik lebih dari 1%.

Apple ikut menguat sekitar 3%. Perusahaan raksasa teknologi ini mengumumkan rencana tambahan belanja sebesar US$100 miliar untuk perusahaan dan pemasok lokal di AS dalam empat tahun ke depan. Ini melengkapi komitmen sebelumnya senilai US$500 miliar yang diumumkan Februari lalu.

Di tengah dinamika pasar, investor tetap mencermati kondisi ekonomi AS. Data klaim pengangguran mingguan menunjukkan perekonomian masih cukup solid, meskipun pekan lalu sempat dirilis data ketenagakerjaan Juli yang lebih lemah dari perkiraan.

“Ada banyak yang perlu dicerna terkait tarif dan perdagangan saat ini. Tapi biasanya, ketika situasi makro terlihat rumit namun tidak langsung berdampak ke ekonomi atau laba, pasar akan menepikannya,” ujar Anthony Saglimbene, Kepala Strategi Pasar di Ameriprise.

Menurutnya, pasar saat ini fokus pada apa yang bisa dihitung secara langsung, yaitu kondisi ekonomi yang masih kokoh dan laporan laba yang kuat.

Saglimbene memperkirakan dampak kebijakan tarif baru Trump baru akan terlihat di data ekonomi mulai musim gugur mendatang.

Di sisi lain, Trump juga mengumumkan penunjukan Stephen Miran sebagai anggota Dewan Gubernur The Fed, menggantikan Adriana Kugler yang akan mundur pada Jumat.

Meski Dow Jones turun, seluruh indeks utama di Wall Street masih berada di jalur positif untuk pekan ini. S&P 500 tercatat naik 1,6%, Dow menguat 0,9%, dan Nasdaq melonjak 2,9%.

Artikel Terkait

Tarif AS Resmi Berlaku! Brasil dan India Kena 50%, Indonesia Masih Aman

STOCKWATCH.ID (WASHINGTON) – Amerika Serikat resmi memberlakukan tarif baru...

Bursa Eropa Menguat, Rusia Sebut Putin dan Trump Bakal Bertemu dalam Waktu Dekat

STOCKWATCH.ID (LONDON) – Bursa saham Eropa ditutup menguat pada...

Wall Street Ditutup Menguat, Apple Jadi Pendorong Utama Pasar

STOCKWATCH.ID (NEWYORK) – Wall Street ditutup menguat pada perdagangan hari...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Populer 7 Hari

Berita Terbaru