Rabu, Agustus 6, 2025
33.2 C
Jakarta

Wall Street Bervariasi! Saham Teknologi Terpukul, Nvidia Rugi Besar

STOCKWATCH.ID (NEWYORK) – Wall Street berakhir bervariasi pada penutupan perdagangan hari Senin (27/1/2025) waktu setempat atau Selasa pagi (28/1/2025) WIB. Pasar saham Amerika Serikat (AS) kembali diwarnai aksi jual besar. Saham-saham teknologi mencatat kejatuhan, terutama yang terhubung dengan kecerdasan buatan (AI). Kemunculan startup China bernama DeepSeek memicu kekhawatiran pasar.

Mengutip CNBC International, indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) di Bursa Efek New York naik 289,33 poin atau 0,65% menjadi 44.713,58. Indeks S&P 500 (SPX) melemah 88,96 poin atau 1,46% menyentuh level 6.012,28. Sementara itu, Indeks komposit Nasdaq (IXIC) yang didominasi saham teknologi, turun tajam 612,47 poin atau 3,07% mencapai 19.341,83.

Saham teknologi mencoba pulih setelah tertekan hebat. Nvidia, yang sebelumnya anjlok hampir 17% hingga kehilangan kapitalisasi pasar sekitar US$600 miliar, naik lebih dari 1% di perdagangan after-hours. Saham Broadcom dan Oracle juga mulai bangkit.

Gejolak pasar dipicu peluncuran model bahasa besar open-source oleh DeepSeek. Startup AI asal China ini hanya menghabiskan biaya kurang dari US$6 juta untuk pengembangannya. Langkah ini memunculkan pertanyaan besar mengenai efektivitas investasi besar di sektor AI oleh perusahaan-perusahaan raksasa.

Nasdaq Composite yang didominasi saham teknologi terjun lebih dari 3%. Sementara itu, S&P 500 terkoreksi sekitar 1,5%. Popularitas DeepSeek terus meningkat, bahkan melampaui OpenAI sebagai aplikasi gratis paling banyak diunduh di App Store AS.

“Valuasi saham yang tinggi membuat pasar rentan,” ujar Seema Shah, Kepala Strategi Global di Principal Asset Management. Ia menambahkan, “Kemunculan DeepSeek menggarisbawahi pentingnya diversifikasi di luar saham teknologi besar seperti Mag 7.”

Investor kini fokus pada laporan kinerja perusahaan yang akan dirilis minggu ini. Starbucks dan Boeing dijadwalkan melaporkan hasil keuangan pada Selasa. Beberapa raksasa teknologi seperti Meta, Microsoft, Tesla, dan Apple juga akan merilis laporan mereka dalam beberapa hari mendatang.

Sementara itu, Federal Reserve memulai pertemuan kebijakan dua hari pada Selasa. Berdasarkan alat FedWatch dari CMEGroup, ada peluang 97% bahwa suku bunga tidak akan berubah. Data inflasi yang akan dirilis Jumat juga menjadi perhatian utama investor.

Artikel Terkait

Wall Street Merah Lagi, Ancaman Tarif dan Data Ekonomi Tekan Pasar!

STOCKWATCH.ID (NEWYORK) – Wall Street kompak ditutup melemah pada perdagangan...

Saham Chip Eropa Merosot Usai Trump Ancam Tarif Baru

STOCKWATCH.ID (LONDON) – Bursa saham Eropa ditutup menguat tipis...

Bursa Asia Naik, Meski Trump Ancam Naikkan Tarif Impor India

STOCKWATCH.ID (TOKYO) – Bursa saham Asia-Pasifik ditutup menguat pada...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Populer 7 Hari

Berita Terbaru