Rabu, Oktober 8, 2025
27.4 C
Jakarta

Wall Street Cetak Rekor Baru, Saham AMD Melonjak 24% Usai Gandeng Perusahaan AI Sam Altman,

STOCKWATCH.ID (NEW YORK) – Bursa saham Amerika Serikat ditutup bervariasi pada perdagangan Senin (6/10/2025) waktu setempat atau Selasa pagi (7/10/2025) WIB. Dua indeks utama, S&P 500 dan Nasdaq Composite, berhasil mencetak rekor tertinggi baru usai kabar dua kesepakatan merger besar memicu optimisme investor.

Mengutip CNBC International, indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) melemah tipis 63,31 poin atau 0,14% ke posisi 46.694,97 akibat turunnya saham Sherwin-Williams dan Home Depot. Sementara S&P 500 naik 24,49 poin atau 0,36% ke level 6.740,28. Indeks Nasdaq Composite yang dipenuhi saham teknologi melonjak 161,16 poin atau 0,71% ke 22.941,67.

Indeks perusahaan kecil Russell 2000 juga menorehkan rekor baru setelah menembus level 2.500 untuk pertama kalinya. Indeks ini ditutup naik 0,4% di 2.486,36.

Saham AMD menjadi sorotan utama setelah melesat hampir 24%. Kenaikan tajam ini terjadi usai perusahaan semikonduktor tersebut mencapai kesepakatan dengan perusahaan kecerdasan buatan milik Sam Altman. Kesepakatan itu memberi peluang bagi perusahaan ChatGPT untuk memiliki hingga 10% saham di AMD. Dalam kerja sama ini, AMD akan memasok chip grafis (GPU) untuk proyek AI tersebut selama beberapa tahun mendatang.

Kabar tersebut memberi tekanan pada Nvidia, pesaing utama AMD di pasar chip grafis.

Selain itu, saham Comerica juga menguat hampir 14% setelah Fifth Third Bancorp menyetujui akuisisi senilai US$10,9 miliar dalam bentuk transaksi saham penuh. Merger ini akan membentuk bank terbesar kesembilan di Amerika Serikat berdasarkan total aset.

ETF perbankan regional SPDR S&P Regional Banking ikut naik 1% karena pasar menilai peluang akan muncul lebih banyak kesepakatan serupa di sektor keuangan.

“Jelas ada pandangan optimistis terhadap pertumbuhan jangka panjang,” ujar Brian Mulberry, Senior Client Portfolio Manager di Zacks Investment Management. “Lingkungan regulasi kini lebih ramah bagi bisnis dan perbankan. Banyak yang memperkirakan suku bunga bisa turun hingga 1,25% tahun depan, yang membuat pengembalian dari kesepakatan bisnis seperti ini menjadi lebih cepat dan menarik.”

Investor tampak mengabaikan kekhawatiran soal penutupan sementara pemerintahan Amerika Serikat yang sudah memasuki pekan kedua. Kebuntuan di Kongres membuat rilis data ekonomi penting, termasuk laporan pekerjaan September, tertunda dari jadwal semula.

“Pasar saham saat ini tidak terlalu terpengaruh oleh penutupan pemerintahan. Fokus utama investor ada pada prospek laba dan peluang pemangkasan suku bunga tambahan oleh The Fed,” kata Robert Edwards, Chief Investment Officer di Edwards Asset Management.

Ia menambahkan, “Jika pasar turun akibat shutdown, kami justru melihatnya sebagai kesempatan belanja seperti ‘Investor Prime Day’. Meski ada kekhawatiran tentang pasar tenaga kerja, kami masih percaya S&P 500 bisa menembus 7.000 sebelum akhir tahun.”

Sejumlah pejabat Federal Reserve dijadwalkan memberikan pernyataan pekan ini, termasuk Gubernur The Fed Stephen Miran pada Rabu dan Ketua Jerome Powell pada Kamis.

Secara mingguan, kinerja bursa Amerika Serikat masih solid. Dalam lima pekan terakhir, S&P 500 dan Nasdaq mencatat kenaikan masing-masing 1,1% dan 1,3%. Dow Jones juga naik 1,1%, menandai penguatan ketiga dalam empat pekan terakhir.

Optimisme terhadap merger besar, prospek penurunan suku bunga, dan kuatnya sektor teknologi membuat Wall Street memulai pekan ini dengan percaya diri.

“Data tenaga kerja September cukup lemah untuk mendukung langkah pemangkasan suku bunga oleh The Fed pada pertemuan 29 Oktober,” ujar Jennifer Timmerman, Analis Senior Strategi Investasi di Wells Fargo Investment Institute. Ia menambahkan, “Prospek penurunan suku bunga yang lebih lanjut, ditambah sinyal perlambatan ekonomi, telah memperkuat reli saham dan menekan imbal hasil obligasi Treasury 10 tahun di level 4,11%.”

Artikel Terkait

Wall Street Terpeleset, Reli S&P 500 Terhenti Akibat Kekhawatiran Shutdown dan Saham Oracle Ambruk

STOCKWATCH.ID (NEWYORK) – Wall Street kompak melemah pada perdagangan Selasa...

Bursa Eropa Lesu, Saham Kering Terbang 5,8% di Tengah Ketidakpastian Politik Prancis

STOCKWATCH.ID (LONDON) – Bursa saham Eropa ditutup melemah pada...

Nikkei Pecah Rekor Dua Hari Beruntun, Saham Teknologi Jadi Pendorong Utama

STOCKWATCH.ID (TOKYO) – Bursa saham Asia-Pasifik ditutup bervariasi pada...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Populer 7 Hari

Berita Terbaru