Jumat, Agustus 8, 2025
30.6 C
Jakarta

Wall Street Cetak Rekor Lagi! Dow Jones dan S&P 500 Tembus Level Tertinggi, Ada Apa?

STOCKWATCH.ID (NEWYORK) – Wall Street kembali mencatatkan rekor baru pada penutupan perdagangan hari Senin (23/9/2024) waktu setempat atau Selasa pagi (24/9/2024) WIB. Dua indeks utama, Dow Jones Industrial Average (DJIA) dan S&P 500, berhasil mencapai level tertinggi sepanjang sejarah.

Mengutip CNBC International, indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) di Bursa Efek New York, AS naik 61,29 poin atau 0,15%, menjadi 42.124,65. Indeks S&P 500 (SPX) menguat 16,02 poin atau 0,28% mencapai 5.718,57. Sementara itu, indeks komposit Nasdaq (IXIC) juga ikut terkerek naik 25,95 poin atau 0,14% menyentuh 17.974,27.

Kenaikan ini terjadi setelah pekan lalu pasar saham AS mendapat dorongan dari keputusan Federal Reserve (The Fed) yang memangkas suku bunga sebesar 50 basis poin, pemangkasan pertama dalam empat tahun terakhir. Meskipun sempat terjadi volatilitas setelah pengumuman itu, pergerakan saham tetap positif di hari-hari berikutnya.

Pada penutupan perdagangan Jumat lalu, Dow Jones mencatatkan rekor baru dengan berhasil menembus angka 42.000 untuk pertama kalinya. Dalam seminggu terakhir, ketiga indeks utama, yaitu S&P 500, Dow Jones, dan Nasdaq, masing-masing mengalami kenaikan lebih dari 1%.

Investor juga bereaksi terhadap data ekonomi terbaru, salah satunya PMI manufaktur AS yang turun ke level terendah dalam 15 bulan terakhir. Data ini menambah kekhawatiran bahwa kondisi ekonomi yang melambat bisa mempengaruhi kebijakan moneter berikutnya.

Para investor kini tengah bersiap menyambut data klaim pengangguran mingguan yang akan dirilis Kamis mendatang. Data ini dianggap penting untuk memberikan gambaran lebih jelas tentang kondisi ekonomi dan pasar tenaga kerja AS.

Karl Schamotta, Kepala Strategi Pasar di Corpay, dalam catatannya menegaskan bahwa para investor percaya pelemahan pasar tenaga kerja dapat menjadi alasan The Fed melanjutkan pemangkasan suku bunga. “Namun, jika asumsi ini salah, volatilitas pasar bisa berubah drastis,” ujarnya.

Artikel Terkait

Wall Street Ditutup Menguat, Apple Jadi Pendorong Utama Pasar

STOCKWATCH.ID (NEWYORK) – Wall Street ditutup menguat pada perdagangan hari...

Bursa Saham Swiss Melemah Saat Pejabat Negara Bertolak ke AS Bahas Tarif

STOCKWATCH.ID (LONDON) – Bursa saham Eropa ditutup bervariasi pada...

Bursa Asia Menguat Tipis Meski Diwarnai Ancaman Tarif Baru dari Trump

STOCKWATCH.ID (TOKYO) – Bursa saham Asia-Pasifik ditutup bervariasi pada...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Populer 7 Hari

Berita Terbaru