STOCKWATCH.ID (NEWYORK) – Wall Street kembali mencatat rekor baru pada penutupan perdagangan hari Selasa (3/12/2024) waktu setempat atau Rabu pagi (4/12/2024) WIB.
Mengutip CNBC International, indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) di Bursa Efek New York melemah 76.47 poin atau 0.17% menyentuh level 44,705.53. Sebaliknya, Indeks S&P 500 (SPX) mengalami penguatan tipis sebesar +2.73 poin atau 0.05% mencapai 6,049.88. Angka ini menjadi level tertinggi baru bagi indeks tersebut. Setali tiga uang, indeks komposit Nasdaq (IXIC) yang didominasi saham teknologi juga mencetak rekor dengan kenaikan 76.96 poin atau 0.40% menjadi 19,480.91. Saham Apple, yang mencapai harga tertinggi dalam 52 minggu terakhir, menjadi pendorong utama.
Terry Sandven, Kepala Strategi Ekuitas di U.S. Bank Wealth Management, menyebut pergerakan pasar didorong ekspektasi laporan pekerjaan yang akan dirilis Jumat ini. “Data itu bisa memberi petunjuk tentang langkah Federal Reserve di pertemuan Desember,” jelas Sandven.
Ia juga menilai pasar tetap kondusif meski inflasi dan suku bunga masih menjadi perhatian. “Teknologi, termasuk kecerdasan buatan generatif (Gen AI), terus menjadi katalis utama,” tambahnya.
Sejak pemilu presiden AS awal November, Wall Street menunjukkan tren positif. S&P 500 sudah naik 4.6%, Nasdaq melonjak 5.7%, dan Dow menguat 5.9%.
Namun, CEO Mahoney Asset Management, Ken Mahoney, mengingatkan lonjakan besar di November bisa membatasi kenaikan di Desember. “Meski begitu, aliran dana besar pasca-pemilu tetap menjadi faktor positif,” katanya dengan nada optimis.
Data ekonomi terbaru juga memberikan sentimen baik. Lowongan pekerjaan di Oktober tercatat mencapai 7.74 juta, melebihi perkiraan 7.5 juta. Angka ini menunjukkan kekuatan pasar tenaga kerja menjelang laporan payroll November.
Probabilitas Federal Reserve menurunkan suku bunga pada Desember kini mencapai 72%, menurut CME FedWatch. Kondisi ini menjadi kabar baik bagi investor di tengah ketidakpastian global.