STOCKWATCH.ID (NEWYORK) – Wall Street berakhir bervariasi pada penutupan perdagangan Selasa (28/5/2024) waktu setempat atau Rabu pagi (29/5/2024) WIB. Nasdaq Composite mencatat rekor baru, didorong oleh lonjakan Nvidia. Sementara itu, S&P 500 dan Dow Jones Industrial Average mengalami perubahan kecil dan penurunan.
Mengutip CNBC International, Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) di Bursa Efek New York, AS turun 216,73 poin ata 0,55% menjadi 38.852,86. Indeks S&P 500 (SPX), hanya naik tipis 1,32 poin atau 0,02% mencapai 5.306,04. Adapun indeks komposit Nasdaq (IXIC), mendaki 99,08 poin atau 0,59% menjadi 17.019,88. Nasdaq melewati angka 17.000 untuk pertama kalinya. Kenaikan ini didorong oleh lonjakan harga saham Nvidia lebih dari 7%.
Ironisnya, saat Nvidia mencatat kenaikan signifikan, Dow Jones justru tertekan akibat penurunan saham Merck dan sektor kesehatan lainnya. Lebih dari 350 saham dalam S&P 500 mengalami penurunan pada sesi ini. Sektor kesehatan, industri, dan keuangan di indeks ini semuanya berakhir lebih dari 1% di zona merah.
Pelelangan surat utang pemerintah yang mendapat respons permintaan lemah menyebabkan suku bunga 10 tahun naik kembali di atas level kunci 4,5%. Saham-saham biasanya mengalami tekanan ketika suku bunga acuan ini melampaui angka tersebut. Saham-saham sempat jatuh ke titik terendah sesi akibat kenaikan yield, dengan Dow turun lebih dari 300 poin sebelum akhirnya pulih.
Pada hari yang sama, Presiden Federal Reserve Minneapolis, Neel Kashkari, menyatakan bahwa ia ingin melihat “lebih banyak bulan” data yang menunjukkan penurunan inflasi sebelum memotong suku bunga. Ia juga tidak menutup kemungkinan kenaikan suku bunga lebih lanjut jika tekanan harga kembali meningkat.
Investor bersiap untuk laporan pendapatan dan pengeluaran pribadi yang mencakup data inflasi PCE untuk bulan April, yang akan dirilis pada hari Jumat.