STOCKWATCH.ID (NEWYORK) – Harga minyak dunia naik pada penutupan perdagangan Selasa (28/5/2024) waktu setempat atau Rabu pagi (29/5/2024) WIB. Kenaikan ini terjadi karena pasar fokus pada pertemuan penting OPEC+ yang akan datang.
Mengutip CNBC International, harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Juli melesat US$2,11 atau 2,71% menjadi US$79,83 per barel, di New York Mercantile Exchange.
Adapun harga minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Juli 2024 , melejit US$1,12 atau 1,35% mencapai US$84,22 per barel, di London ICE Futures Exchange.
OPEC+ dijadwalkan mengadakan pertemuan virtual pada hari Minggu untuk meninjau kebijakan produksinya. Beberapa anggota OPEC+ secara sukarela menahan 2,2 juta barel per hari dari pasar untuk mendukung harga minyak.
Analis Deutsche Bank, Michael Hsueh, mengatakan bahwa negara-negara OPEC+ kemungkinan besar tidak akan meningkatkan produksi mengingat harga Brent saat ini lebih dekat ke US$80 per barel daripada US$90 per barel. Analis dari broker minyak PVM, Tamas Varga, juga memperkirakan tidak akan ada perubahan dalam produksi karena pertemuan dilakukan secara virtual.
Deutsche Bank mempertahankan perkiraan harga Brent sebesar US$83 per barel untuk kuartal kedua dan US$88 untuk paruh kedua tahun ini, dengan asumsi OPEC+ akan mempertahankan kebijakan produksinya pada hari Minggu.
Namun, tekanan akan meningkat pada kelompok ini setelah pertemuan bulan Juni untuk menaikkan output, yang dapat mendorong harga Brent di bawah US$80 per barel, menurut Hsueh. Arab Saudi memahami bahwa menjaga harga minyak jauh di atas harga impas sebesar US$75 per barel untuk sektor minyak AS tidak berkelanjutan dalam jangka panjang. Stabilnya produksi AS sejak September memberikan OPEC sedikit ruang untuk bermanuver, tambahnya.
Kenaikan harga minyak ini mencerminkan dinamika pasar yang terus berubah, dipengaruhi oleh keputusan strategis OPEC+ dan kondisi pasar global.