Jumat, November 28, 2025
33.6 C
Jakarta

Wall Street Libur Thanksgiving, Investor Siap “Gaspol” Besok Pagi

STOCKWATCH.ID (NEW YORK) – Bursa saham Wall Street tutup pada perdagangan Kamis (27/11) waktu setempat atau Jumat pagi (28/11/2025) WIB karena libur Thanksgiving. Aktivitas perdagangan berhenti sepanjang hari ini.

Perdagangan di pasar saham Amerika Serikat itu kembali dibuka pada Jumat pagi (28/11/2025) waktu setempat atau Sabtu pagi (29/11/2025). Sesi perdagangan berlangsung singkat dan berakhir pada pukul 1 siang waktu setempat.

Wall Street kembali ditutup menguat pada perdagangan Rabu (26/11) waktu setempat atau Kamis pagi (27/11/2025) WIB. Penguatan ini menjadi hari keempat beruntun menjelang libur Thanksgiving.

Mengutip CNBC International, indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) di Bursa Efek New York bertambah 314,67 poin atau 0,67% dan menutup sesi di 47.427,12. Indeks S&P 500 (SPX) menguat 46,73 poin atau 0,69% ke posisi 6.812,61. Sementara itu, indeks komposit Nasdaq (IXIC) yang didominasi saham teknologi, naik 189,099 poin atau 0,82% dan berakhir di 23.214,69.

Saham teknologi membantu mengangkat kinerja pasar. Oracle naik sekitar 4% setelah Deutsche Bank kembali menyampaikan pandangan positif. Nvidia menguat lebih dari 1% usai sempat terkoreksi. Microsoft juga naik hampir 2%.

“Ini hanya pantulan dari aksi risk-off yang kita lihat dalam satu atau dua minggu terakhir, yang sebenarnya sangat normal,” ujar Eric Diton, Presiden dan Managing Director The Wealth Alliance. “Pekan Thanksgiving umumnya pekan yang kuat di pasar. Semua orang merasa optimistis.”

S&P 500, Nasdaq, dan Dow bergerak menuju pekan terbaik sejak akhir Juni. S&P 500 sudah naik lebih dari 3% sepanjang pekan. Nasdaq menguat lebih dari 4%. Dow meningkat lebih dari 2%.

“Kita juga memasuki periode terbaik dalam setahun untuk saham – November sampai April,” lanjutnya. “Sulit untuk tidak tetap bersikap bullish di sini.”

Pada perdagangan Selasa, Wall Street juga ditutup menguat meski pasar bergerak volatil. Sejumlah saham teknologi membantu mendongkrak indeks. Saham Alphabet menyentuh rekor tertinggi baru setelah laporan Meta Platforms yang mempertimbangkan penggunaan chip TPU milik Google pada 2027. Nvidia justru turun lebih dari 2,5%.

Investor terus memantau sentimen yang berpotensi memengaruhi keputusan suku bunga The Federal Reserve. Pelaku pasar memperkirakan peluang lebih dari 80% untuk pemangkasan suku bunga seperempat poin pada Desember berdasarkan CME FedWatch.

“Jika The Fed mengecewakan, pasar bisa mengalami aksi jual,” kata Diton kepada CNBC. “Saya tidak berpikir mereka akan mengecewakan.”

Sepanjang November, pasar saham menghadapi tekanan. Meski penguatan minggu ini mengurangi pelemahan bulanan, ketiga indeks utama masih berada di jalur penurunan bulanan. S&P 500 dan Dow turun tipis, sementara Nasdaq melemah lebih dari 2% sepanjang bulan.

- Advertisement -

Artikel Terkait

Isu Akuisisi Bikin Saham Puma Terbang 18%, Bursa Eropa Selamat dari Zona Merah

STOCKWATCH.ID (LONDON) – Bursa saham Eropa ditutup menguat pada...

Full Senyum! Bursa Asia Kompak Menghijau, Investor India Panen Besar

STOCKWATCH.ID (TOKYO) – Mayoritas bursa saham Asia-Pasifik berakhir menguat...

Wall Street Menguat Empat Hari Beruntun Menjelang Thanksgiving, Saham Teknologi Rebound

STOCKWATCH.ID (NEW YORK) – Bursa saham Wall Street kembali...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Populer 7 Hari

Berita Terbaru