Kamis, Agustus 7, 2025
28.4 C
Jakarta

Wall Street Masih Wait and See Usai Laporan Keuangan Amazon dan Apple, Pasar Tunggu Data Ketenagakerjaan AS

STOCKWATCH.ID (NEWYORK) – Wall Street menutup perdagangan dengan pergerakan tipis pada Kamis (1/5/2025) waktu setempat atau Jumat pagi (2/5/2025) WIB.  Investor sedang mencerna laporan keuangan dari dua raksasa teknologi, Apple dan Amazon, sambil menanti laporan ketenagakerjaan AS yang akan dirilis Jumat pagi waktu setempat.

Futures indeks S&P 500 turun tipis 0,1%. Futures Nasdaq 100 turun sekitar 0,3%. Sementara futures Dow Jones Industrial Average hanya naik 5 poin.

Saham Apple turun 4% dalam perdagangan setelah jam bursa. Penurunan ini terjadi setelah perusahaan melaporkan pendapatan kuartal kedua dari divisi layanan yang tidak memenuhi ekspektasi analis Wall Street. Apple juga mengungkapkan bahwa mereka akan menanggung tambahan biaya sebesar US$900 juta pada kuartal ini akibat tarif.

Saham Amazon juga ikut terkoreksi 2%. Perusahaan ini menyampaikan panduan keuangan yang lemah dan menyebut tarif serta kebijakan perdagangan sebagai tantangan yang memengaruhi kinerja mereka.

Sebelumnya, indeks utama sempat mengalami penguatan di awal Mei. Saham-saham teknologi terdongkrak berkat hasil positif dari Meta Platforms dan Microsoft yang kembali membangkitkan sentimen perdagangan berbasis kecerdasan buatan.

Mengutip CNBC International, indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) di Bursa Efek New York) naik 83,6 poin atau 0,21% ke level 40.752,96. Indeks S&P 500 (SPX) 500 mencatat penguatan 35,08 poin atau 0,63% dan berakhir di level 5.604,14. Sementara itu, indeks komposit Nasdaq (IXIC) yang didominasi saham teknologi, melonjak lebih tinggi dengan kenaikan 264,4 poin atau 1,52% ke posisi 17.710,74.

Sejauh ini, hampir dua pertiga dari perusahaan anggota S&P 500 telah merilis laporan keuangannya. Dari jumlah tersebut, 76% berhasil mencatatkan laba di atas perkiraan analis, menurut data dari FactSet.

“Saya rasa memang ada pelonggaran dari intensitas tarif, tapi kinerja laporan keuangan kuartal I adalah pendorong utama dari reli yang kita lihat di S&P 500,” ujar Adam Crisafulli, pendiri Vital Knowledge, dalam acara “Closing Bell: Overtime” di CNBC, Kamis.

Kini, investor menanti laporan ketenagakerjaan AS untuk bulan April. Data ini menjadi indikator penting mengenai kesehatan ekonomi Negeri Paman Sam.

Ekonom yang disurvei oleh Dow Jones memperkirakan jumlah tenaga kerja bertambah 133.000 orang pada April, turun jauh dari 228.000 yang tercatat pada Maret. Tingkat pengangguran diprediksi tetap di level 4,2%.

Laporan ketenagakerjaan ini akan melengkapi rangkaian data ekonomi yang dirilis pekan ini. Sebelumnya, data produk domestik bruto menunjukkan ekonomi AS menyusut 0,3% secara tahunan pada kuartal pertama.

Data dari ADP juga memperlihatkan pelemahan pada pertumbuhan tenaga kerja sektor swasta. Klaim pengangguran mingguan terbaru melonjak menjadi 241.000, jauh lebih tinggi dari perkiraan.

Meski begitu, ketiga indeks utama masih berada di jalur penguatan mingguan keduanya secara berturut-turut. Sepanjang minggu ini, S&P 500 naik 1,4%, Dow menguat 1,6%, dan Nasdaq memimpin dengan kenaikan 1,9%.

Artikel Terkait

Bursa Asia Menguat Tipis Meski Diwarnai Ancaman Tarif Baru dari Trump

STOCKWATCH.ID (TOKYO) – Bursa saham Asia-Pasifik ditutup bervariasi pada...

Wall Street Merah Lagi, Ancaman Tarif dan Data Ekonomi Tekan Pasar!

STOCKWATCH.ID (NEWYORK) – Wall Street kompak ditutup melemah pada perdagangan...

Saham Chip Eropa Merosot Usai Trump Ancam Tarif Baru

STOCKWATCH.ID (LONDON) – Bursa saham Eropa ditutup menguat tipis...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Populer 7 Hari

Berita Terbaru