STOCKWATCH.ID (NEWYORK) – Menjelang dirilisnya data inflasi Amerika Serikat (AS), Bursa Saham Wall Street berakhir melemah berjamaah pada penutupan perdagangan Rabu (28/2/2024) waktu setempat atau Kamis pagi (29/2/2024).
Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) di Bursa Efek New York, AS ditutup turun 23,39 poin, atau sekitar 0,06%, menjadi 38.949,02. Demikian pula dengan indeks S&P 500 (SPX), melemah 8,42 poin, atau sekitar 0,17%, menjadi 5.069,76. Setali tiga uang, indeks komposit Nasdaq (IXIC), anjlok sebanyak 87,56 poin, atau sekitar 0,55%, menjadi 15.947,74.
Para investor menantikan data inflasi dengan indeks belanja konsumsi pribadi yang diperkirakan meningkat sebesar 0,3% pada bulan Januari. Peningkatan ini mendukung penundaan pemangkasan suku bunga Federal Reserve dari Maret ke Juni mendatang.
Selain data inflasi, investor juga menantikan rilis laporan klaim tunjangan pengangguran mingguan dan aktivitas manufaktur AS.
Di sisi saham, perusahaan asuransi UnitedHealth mengalami penurunan sebesar 2,95% akibat penyelidikan antitrust yang dilakukan Departemen Kehakiman AS. Saham perusahaan semikonduktor Applied Materials juga turun 2,62% setelah menerima panggilan untuk menghadap US Securities and Exchange Commission terkait pengiriman produk ke Tiongkok.
Namun, saham perusahaan mata uang kripto seperti Coinbas Global dan Marathon Digital masing-masing mengalami kenaikan sebesar 0,7% dan 2,38% setelah harga bitcoin mencapai US$64.000.