STOCKWATCH.ID (NEWYORK) – Bursa Saham Wall Street mengalami kenaikan pada penutupan perdagangan Juma (5/1/2024) waktu setempat atau Sabtu pagi (6/1/2024). Ini didorong oleh harapan pemangkasan suku bunga Federal Reserve (The Fed). Penguatan tersebut memperlihatkan respons positif pasar terhadap perkembangan terkini di sektor ekonomi dan kebijakan moneter.
Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) di Bursa Efek New York, AS ditutup naik 25,77 poin atau sekitar 0,07%, menjadi 37.466,11. Indeks S&P 500 (SPX) meningkat 8,56 poin atau sekitar 0,18%, menjadi 4.697,24 poin. Setali tiga uang, Indeks komposit Nasdaq (IXIC), menguat 13,77 poin atau sekitar 0,09%, mencapai 14.524,07poin.
Dalam sepekan terakhir, indeks Dow Jones, S&P 500, dan komposit Nasdaq masing-masing mengalami penurunan sebesar 0,59%, 1,52%, dan 3,25%. Namun, pada akhir pekan lalu, Wall Street mampu melihat ke atas, terutama setelah munculnya harapan akan pemangkasan suku bunga The Fed.
Awalnya, indeks sempat tertekan oleh laporan pertumbuhan tingkat pekerjaan AS yang positif pada Desember, di mana angka non-farm payrolls meningkat 216.000, melebihi perkiraan sebelumnya. Namun, sentimen berbalik setelah laporan lain mengindikasikan penurunan indeks jasa ISM ke angka 50,6 pada Desember, menurun dari 52,7 pada bulan sebelumnya. Hal ini mendukung ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed.
Menurut instrumen FedWatch CME Group, probabilitas pemangkasan suku bunga The Fed sebesar 25 basis poin pada pertemuan Maret mencapai 66%. Hal ini memberikan keyakinan kepada pelaku pasar dan mengarahkan pergerakan positif, terutama di sektor perbankan.
Sektor perbankan memimpin penguatan indeks S&P 500, dengan saham bank-bank regional seperti KeyCorp, Citizens Financial Group, dan Comerica mengalami peningkatan. Pergerakan ini menunjukkan bahwa para investor merespons positif terhadap antisipasi perubahan kebijakan moneter yang mungkin terjadi di masa depan.
Dengan begitu, Wall Street mengakhiri minggu kemarin dengan sentimen positif, dan pasar akan terus memantau perkembangan terkait kebijakan The Fed yang dapat memengaruhi pergerakan indeks saham di minggu-minggu mendatang.