STOCKWATCH.ID (NEWYORK) – Wall Street mengawali bulan Juni dengan langkah positif. Bursa saham Amerika Serikat ditutup menguat pada akhir perdagangan Senin (2/6/2025) waktu setempat atau Selasa pagi (3/6/2025) WIB. Meski bayang-bayang ketegangan dagang global makin terasa, para investor tampak tetap percaya diri.
Mengutip CNBC International, indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) di Bursa Efek New York) naik tipis 35,41 poin atau 0,08% ke posisi 42.305,48. Indeks S&P 500 (SPX) 500 menguat 24,25 poin atau 0,41% menjadi 5.935,94. Sementara itu, indeks komposit Nasdaq (IXIC) yang didominasi saham teknologi, melonjak lebih tinggi dengan kenaikan 128,85 poin atau 0,67% menuju level 19.242,61.
Penguatan ini terjadi di tengah memanasnya hubungan dagang antara Amerika Serikat dan Tiongkok. Beijing membantah tuduhan dari Washington bahwa mereka melanggar kesepakatan dagang sementara. Sebaliknya, Tiongkok justru menyalahkan AS karena gagal menjalankan perjanjian yang telah disepakati.
Ketegangan ini kembali mencuat setelah sebelumnya mereda usai pertemuan antara Menteri Keuangan AS Scott Bessent dan Wakil Perdana Menteri Tiongkok He Lifeng di Jenewa. Dalam pertemuan itu, kedua pihak sepakat untuk menangguhkan sebagian besar tarif selama 90 hari.
Namun situasi kembali tidak menentu. Seorang pejabat senior Gedung Putih mengatakan kepada CNBC bahwa Presiden AS Donald Trump dan Presiden Tiongkok Xi Jinping kemungkinan akan berbicara dalam waktu dekat.
“Percakapan antara Trump dan Xi bisa sangat krusial untuk memberikan kejelasan yang sangat dibutuhkan bagi dua ekonomi terbesar dunia,” ujar Jay Woods, Chief Global Strategist di Freedom Capital Markets. “Jika tercapai kejelasan, pasar bisa lanjut naik dan bahkan menyentuh rekor baru. Tapi kalau tarik ulur terus berlanjut, pasar kemungkinan akan tetap bergejolak.”
Bukan hanya dengan Tiongkok, ketegangan dagang antara AS dan Uni Eropa juga memanas. Presiden Trump mengatakan akan menggandakan tarif baja menjadi 50%. Langkah ini langsung mendapat respons keras dari Eropa.
Keputusan Trump disebut “melemahkan” proses negosiasi. Seorang juru bicara Uni Eropa mengatakan, “Keputusan ini menambah ketidakpastian terhadap perekonomian global dan meningkatkan biaya bagi konsumen serta pelaku usaha di kedua sisi Atlantik.”
Namun, saham-saham sektor baja justru melonjak akibat pengumuman tarif baru ini. Saham Cleveland-Cliffs melonjak 23%. Steel Dynamics dan Nucor masing-masing naik 10%.
Penguatan di hari Senin ini terjadi setelah S&P 500 mengakhiri bulan Mei dengan lonjakan lebih dari 6%. Itu merupakan performa bulanan terbaik sejak November 2023. Nasdaq bahkan melesat lebih dari 9% selama Mei, sementara Dow mencatat kenaikan sekitar 4%.
Meskipun dibayangi ketegangan geopolitik dan perdagangan, pelaku pasar tampaknya masih melihat peluang di tengah ketidakpastian. Kini, semua mata tertuju pada pertemuan berikutnya antara para pemimpin ekonomi dunia.