STOCKWATCH.ID (NEWYORK) – Wall Street berakhir menghijau pada penutupan perdagangan hari Kamis (21/11/2024) waktu setempat atau Jumat pagi (22/11/2024) WIB.
Mengutip CNBC International, indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) di Bursa Efek New York menguat 461.88 poin atau 1.06% menuju level 43.870,35. Indeks S&P 500 (SPX) juga mencatatkan kenaikan sebesar 31.6 poin atau 0.53% menjadi 5.948,71. Indeks komposit Nasdaq (IXIC) yang didominasi saham teknologi menguat tipis 6.28 poin atau 0.03% ke 18.972,42.
Investor ramai-ramai membeli saham siklikal yang diprediksi akan mendapat keuntungan dari percepatan ekonomi. Sebaliknya, saham teknologi seperti Nvidia, Amazon, dan Alphabet justru mengalami tekanan.
“Investor kini semakin serius mencari peluang investasi yang lebih konkret,” kata Mark Malek, Chief Investment Officer di Siebert. Ia menambahkan bahwa pasar membutuhkan kepastian, bukan sekadar prediksi.
Beberapa saham unggulan mencatat kenaikan signifikan. Goldman Sachs, Caterpillar, dan Home Depot menjadi pemenang utama. Indeks Russell 2000, yang melacak kinerja perusahaan kecil, bahkan melonjak lebih dari 1.8%.
Saham Nvidia hanya naik 0.5% meski laporan keuangan kuartal ketiga melampaui ekspektasi. Kekhawatiran soal perlambatan pertumbuhan pendapatan membuat investor lebih berhati-hati.
Greg Bassuk, CEO AXS Investments, mengingatkan risiko volatilitas masih ada. “Pertumbuhan AI pada Nvidia luar biasa, tapi masih ada pertanyaan apakah ini bisa terus berlanjut,” ujarnya.
Saham teknologi lain juga terpukul. Amazon melemah 2.2%, sedangkan Alphabet anjlok 5% akibat isu antimonopoli. Namun, Snowflake mencuri perhatian dengan kenaikan hampir 30% setelah laporan kinerjanya melampaui ekspektasi. Saham Salesforce ikut naik 3.1%.
Di luar pasar saham, Bitcoin mencatat rekor dengan menembus US$98.000 pada Rabu malam. Namun, harga ini terkoreksi tipis menjadi US$97.986 pada Kamis. Optimisme investor terhadap kebijakan pro-kripto tetap tinggi, terutama jika Donald Trump kembali memimpin.