Rabu, Oktober 8, 2025
29.9 C
Jakarta

Wall Street Menguat di Tengah Bayangan Shutdown Pemerintah AS

STOCKWATCH.ID (NEWYORK) – Wall Street ditutup menguat pada perdagangan Selasa (30/9/2025) waktu setempat atau Rabu pagi (1/10/2025) WIB. Investor mulai mengabaikan kekhawatiran potensi penutupan pemerintah Amerika Serikat dan justru menutup September dengan hasil yang lebih baik dari perkiraan.

Mengutip CNBC International, indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) di Bursa Efek New York bertambah 81,82 poin atau 0,18% dan berakhir di 46.397,89. Angka tersebut menjadi rekor penutupan baru untuk Dow.

Indeks S&P 500 (SPX) menguat 27,25 poin atau 0,41% menjadi 6.688,46. Sementara itu, indeks komposit Nasdaq (IXIC) yang didominasi saham teknologi, naik 68,85 poin atau 0,31% ke level 22.660,00.

Pemerintah federal dijadwalkan kehabisan dana pada tengah malam. Presiden Donald Trump mengatakan, “tidak ada yang tak terelakkan, tapi saya akan mengatakan ini mungkin kemungkinan besar terjadi.”

Ketua DPR Amerika Serikat, Mike Johnson, kepada CNBC mengaku “skeptis” tenggat waktu bisa terhindar. Ia menilai keputusan kini ada di tangan Pemimpin Minoritas Senat Chuck Schumer dan Pemimpin Minoritas DPR Hakeem Jeffries. Namun Jeffries justru menyindir balik. Ia menyebut, “jika pemerintah tutup, itu keputusan mereka.”

Pasar saham sejauh ini masih tenang menghadapi ancaman shutdown. Secara historis, dampaknya terhadap bursa relatif kecil karena biasanya hanya berlangsung kurang dari dua minggu. Namun, investor khawatir kali ini efeknya bisa lebih berat jika pemerintahan Trump benar-benar melakukan pemecatan massal pegawai federal atau shutdown berlangsung lebih lama dari perkiraan.

Adam Crisafulli dari Vital Knowledge menjelaskan, “ketika menyangkut Washington, pasar sudah memperkirakan shutdown akan terjadi, jadi investor masih tenang. Tapi jika ini melampaui dua minggu, orang-orang akan mulai khawatir.”

Investor juga sudah cemas dengan tanda-tanda pelemahan pasar tenaga kerja, risiko stagflasi, dan valuasi saham yang tinggi. Jika operasi pemerintah dihentikan, Departemen Tenaga Kerja tidak akan merilis laporan ketenagakerjaan September pada Jumat mendatang. Kondisi ini bisa memicu lembaga pemeringkat kembali meninjau kekuatan kredit AS, yang sudah diturunkan Moody’s pada Mei lalu.

Data tenaga kerja merupakan indikator penting bagi arah ekonomi menjelang rapat kebijakan The Federal Reserve bulan Oktober. Kekhawatiran makin terasa setelah data kepercayaan konsumen September keluar lebih rendah dari perkiraan.

Namun, ada juga yang menilai penundaan rilis laporan ketenagakerjaan bisa jadi justru menguntungkan. Peter Corey, Co-Founder sekaligus Chief Market Strategist Pave Finance mengatakan, “ini bisa menyelamatkan pasar dari kemungkinan melihat angka payroll Agustus 22.000 turun ke bawah nol. Penundaan akan menunda kekecewaan investor dan memberi waktu pasar untuk menerima data positif lain guna meredam dampak negatifnya.”

Di sisi lain, saham sektor perangkat lunak justru melemah. Paychex turun lebih dari 1% setelah laporan kuartalannya dirilis. Salesforce anjlok 3,3%. Sebaliknya, Nvidia naik seiring kabar positif dari CoreWeave yang didukung Nvidia. CoreWeave mengumumkan kesepakatan infrastruktur cloud kecerdasan buatan senilai US$14,2 miliar dengan Meta Platforms.

Kinerja Selasa menambah tren positif indeks utama Wall Street sepanjang September. S&P 500, yang biasanya turun rata-rata 4,2% di bulan ini selama lima tahun terakhir, justru naik lebih dari 3%. Dow naik hampir 2%. Nasdaq mencatat lonjakan paling besar dengan kenaikan 5,6% bulan ini.

Penutupan Selasa juga menandai berakhirnya kuartal ketiga. S&P 500 menguat hampir 8% sepanjang kuartal ini. Nasdaq mencatat kenaikan lebih dari 11%. Dow bertambah lebih dari 5% sejak akhir Juni, menjadi reli kuartalan kelima berturut-turut.

Artikel Terkait

Wall Street Terpeleset, Reli S&P 500 Terhenti Akibat Kekhawatiran Shutdown dan Saham Oracle Ambruk

STOCKWATCH.ID (NEWYORK) – Wall Street kompak melemah pada perdagangan Selasa...

Bursa Eropa Lesu, Saham Kering Terbang 5,8% di Tengah Ketidakpastian Politik Prancis

STOCKWATCH.ID (LONDON) – Bursa saham Eropa ditutup melemah pada...

Nikkei Pecah Rekor Dua Hari Beruntun, Saham Teknologi Jadi Pendorong Utama

STOCKWATCH.ID (TOKYO) – Bursa saham Asia-Pasifik ditutup bervariasi pada...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Populer 7 Hari

Berita Terbaru