Jumat, Desember 12, 2025
25.8 C
Jakarta

Wall Street Menguat, Dow Jones Naik Hampir 500 Poin Setelah The Fed Turunkan Suku Bunga

STOCKWATCH.ID (NEW YORK) – Bursa saham Amerika Serikat atau Wall Street menguat pada penutupan perdagangan Rabu (10/12/2025) waktu setempat atau Kamis pagi (11/12/2025) WIB. Indeks Dow Jones Industrial Average melonjak tajam setelah Federal Reserve (The Fed) memutuskan untuk kembali memangkas suku bunga acuan tahun ini.

Para pelaku pasar juga bertaruh pelonggaran kebijakan moneter akan berlanjut tahun depan.

Mengutip CNBC International, indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) di Bursa Efek New York tercatat naik 497,46 poin atau 1,1% dan ditutup pada level 48.057,75. Indeks S&P 500 (SPX) menguat 0,7% hingga berakhir di 6.886,68. Indeks ini bahkan sempat diperdagangkan di atas rekor penutupan tertingginya di 6.890,89. Sementara itu, indeks komposit Nasdaq (IXIC) yang didominasi saham teknologi, bertambah 0,3% menjadi 23.654,16

The Fed menyetujui pemangkasan seperempat poin persentase (0,25%) di akhir pertemuan kebijakan dua hari mereka. Ini menandai pemangkasan ketiga berturut-turut. Kini, tingkat suku bunga federal berada di kisaran 3,5%-3,75%.

Wall Street melihat sejumlah sinyal positif bagi pasar saham dalam pesan The Fed. Hal ini juga terlihat dalam pernyataan Ketua The Fed, Jerome Powell.

Bank sentral mengumumkan akan mulai membeli obligasi jangka pendek. Langkah ini akan memperluas neraca keuangan mereka. Akibatnya, imbal hasil Treasury jangka pendek bergerak lebih rendah.

The Fed juga menaruh perhatian pada pasar tenaga kerja yang lemah dalam pernyataannya. Mereka menghapus kalimat “tetap rendah”. Ini menunjukkan fokus mereka beralih untuk mendukung ekonomi dan menjauh dari isu inflasi.

Powell mengatakan The Fed harus “menunggu dan melihat” sebelum mengambil langkah berikutnya. Namun, ia secara virtual menutup peluang adanya kenaikan suku bunga dalam waktu dekat.

“Saya tidak berpikir kenaikan suku bunga … adalah skenario dasar siapa pun saat ini,” ujar Powell.

Di sisi lain, The Fed memproyeksikan hanya satu kali pemangkasan suku bunga pada 2026. Namun, para pelaku pasar bertaruh langkah tersebut akan lebih jauh.

Perangkat CME Fedwatch menunjukkan data menarik. Ada peluang lebih dari 77% bank sentral akan memangkas suku bunga dua kali lagi tahun depan.

José Torres, Ekonom Senior di Interactive Brokers, memberikan pandangannya terkait sentimen pasar ini. Menurutnya, perluasan neraca keuangan menjadi pemicu semangat investor.

“Kurangnya pengurangan yang lebih dalam bisa saja ditafsirkan secara buruk oleh Wall Street, tetapi berita neraca keuangan akan mulai melebar lagi, meski perlahan, tentu saja merupakan alasan untuk bersemangat dan lebih dari sekadar mengimbangi kekhawatiran terbatasnya pemangkasan suku bunga ke depan,” kata Torres.

Torres menambahkan faktor pendukung lainnya.

“Selanjutnya, titik-titik tersebut menampilkan perkiraan pertumbuhan yang lebih kuat, antisipasi inflasi yang lebih ringan, dan ekspektasi ketenagakerjaan yang netral, perkembangan yang juga mendukung reaksi bullish pada saham dan imbal hasil,” tambahnya.

Sebagai catatan, pada 29 Oktober lalu, The Fed memangkas suku bunga sehari setelah rekor penutupan terakhir S&P 500. Saat itu Powell memberi sinyal pengurangan lanjutan belum pasti untuk Desember. Hal tersebut sempat membuat saham jatuh dan memulai masa sulit selama sebagian besar November.

Kini, indeks acuan telah kembali pulih. Keputusan suku bunga terakhir tahun 2025 ini membuka jalan bagi “Santa Claus rally” untuk mengakhiri tahun. S&P 500 pun bersiap melampaui level 7.000.

- Advertisement -

Artikel Terkait

Bursa  Eropa Ditutup Beragam, Saham Delivery Hero Terbang 13%

STOCKWATCH.ID (LONDON) – Bursa saham Eropa ditutup beragam pada...

Menanti Ketuk Palu The Fed dan Data Inflasi China, Bursa Asia Ditutup Bervariasi

STOCKWATCH.ID (TOKYO) – Bursa saham Asia-Pasifik ditutup bervariasi pada...

Wall Street Ditutup Datar Jelang Keputusan Suku Bunga The Fed

STOCKWATCH.ID (NEW YORK) – Bursa saham Amerika Serikat atau...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Populer 7 Hari

Berita Terbaru