STOCKWATCH.ID (NEWYORK) – Wall Street menguat signifikan pada penutupan perdagangan hari Kamis (23/1/2025) waktu setempat atau Jumat pagi (24/1/2025) WIB. Indeks S&P 500 kembali mencetak rekor tertinggi sepanjang masa di 6.118,71, melewati rekor sebelumnya di 6.090,26 pada Desember lalu, Sementara itu, Dow Jones melonjak 400 poin. Kenaikan ini dipicu oleh pidato Presiden Donald Trump yang menyerukan penurunan suku bunga dan harga minyak.
Mengutip CNBC International, indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) di Bursa Efek New York naik sebesar 408,34 poin atau 0,92% menjadi 44.565,07. Indeks S&P 500 (SPX) bertambah 32,34 poin atau 0,53%, menutup sesi di level 6.118,71. Sementara itu, Indeks komposit Nasdaq (IXIC) yang didominasi saham teknologi, bertambah 44,34 poin atau 0,22% mencapai 20.053,68.
Kenaikan tajam ini terjadi setelah Trump, dalam pidatonya di World Economic Forum, mendesak penurunan suku bunga dan meminta Arab Saudi menurunkan harga minyak. Pernyataan tersebut langsung menekan harga minyak mentah hingga anjlok.
Pasar obligasi pun bergerak cepat. Imbal hasil Treasury jangka pendek turun merespons komentar Trump. Optimisme investor terhadap kebijakan Trump, seperti potensi pemotongan pajak dan deregulasi, terus mendorong pasar. Meski kekhawatiran soal tarif impor masih ada, minimnya aksi nyata terkait hal itu memberi angin segar.
Larry Tentarelli, seorang ahli strategi dari Blue Chip Daily Trend Report, menyebut pasar menyukai langkah Trump meski ia tak memiliki kendali langsung atas suku bunga. “Pasar optimis dengan kebijakan Trump sejauh ini. Kita lihat apakah tren ini terus berlanjut,” ujarnya.
Selain itu, musim laporan keuangan kuartal IV dimulai dengan hasil positif. Netflix dan beberapa bank besar melaporkan kinerja yang menggembirakan. Namun, saham American Airlines anjlok lebih dari 8% akibat laporan yang mengecewakan.