STOCKWATCH.ID (NEWYORK) – Bursa saham Wall Street melonjak tajam pada penutupan perdagangan Senin (22/7/2024) waktu setempat atau Selasa pagi (23/7/2024) WIB. Indeks S&P 500 mencatat kenaikan terbaiknya sejak 5 Juni.
Mengutip CNBC International, Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) di Bursa Efek New York, AS bertambah 127,91 poin atau 0,32%, menjadi 40.415,44. Setali tiga uang, Indeks S&P 500 (SPX), melesat 59,41 poin atau 1,08%, mencapai 5.564,41. Nasib serupa juga menimpa Indeks komposit Nasdaq (IXIC), meningkat 280,63 poin atau 1,58%, menyentuh 18.007,57.
Saham teknologi memimpin kenaikan ini. Nvidia meroket 4,8%, memulihkan sebagian dari penurunan 8% minggu lalu. Saham teknologi besar lainnya, seperti Meta Platforms dan Alphabet, juga naik lebih dari 2%. Namun, CrowdStrike menjadi yang terburuk di S&P 500 dengan penurunan 13,5%, melanjutkan kerugian hampir 18% minggu lalu.
Menurut Mona Mahajan, ahli strategi investasi senior di Edward Jones, “Kami melihat rotasi kembali ke sektor teknologi setelah aksi jual signifikan, diperparah oleh penurunan CrowdStrike. Kombinasi peningkatan pendapatan yang lebih luas dan pemotongan suku bunga oleh The Fed memberi harapan pada investor.”
Tekanan pada saham teknologi minggu lalu membuat investor beralih ke saham kecil, menyebabkan S&P 500 turun hampir 2%. Nasdaq juga turun lebih dari 3% selama periode tersebut. Meskipun saham teknologi mencatatkan keuntungan kuat, saham berkapitalisasi kecil tetap bertahan dengan Russell 2000 naik sekitar 1,7% pada hari Senin.
Para investor juga memperhatikan perkembangan politik di Amerika Serikat setelah Presiden Joe Biden keluar dari kandidat presiden pada hari Minggu dan mendukung Wakil Presiden Kamala Harris. Sejak debat buruk Biden pada bulan Juni, banyak analis melihat kemungkinan kemenangan mantan Presiden Donald Trump pada bulan November semakin besar.
Laporan keuangan dan kebijakan bank sentral tetap menjadi fokus utama di Wall Street. Para pelaku pasar memperkirakan kemungkinan hampir 93% bahwa Federal Reserve akan memangkas suku bunga pada pertemuan bulan September mendatang.
Kenaikan ini memberi angin segar bagi investor yang sempat khawatir. Mereka berharap tren positif ini bisa bertahan, terutama dengan adanya potensi pemotongan suku bunga di depan mata. Optimisme ini diharapkan bisa terus mendorong pergerakan positif di pasar saham.