Jumat, Agustus 8, 2025
29.1 C
Jakarta

Wall Street Meroket, Dow Terbang 300 Poin! Ada Apa dengan Minyak dan Israel-Iran?

STOCKWATCH.ID (NEWYORK) – Wall Street menguat pada penutupan perdagangan Senin (16/6/2025) waktu setempat atau Selasa pagi (17/6/2025) WIB. Peningkatan ini terjadi lantaran investor mulai merasa optimistis bahwa konflik antara Israel dan Iran tidak akan melebar lebih jauh.

Mengutip CNBC International, indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) di Bursa Efek New York) naik 317,3 poin atau 0,75% menjadi 42.515,09. Indeks S&P 500 (SPX) 500 menguat 56,14 poin atau 0,94% menuju level 6.033,11. Sementara itu, indeks komposit Nasdaq (IXIC) yang didominasi saham teknologi, naik 317,3 poin atau 0,75% menjadi 42.515,09.

Kenaikan pasar saham Amerika Serikat (AS) ini juga dipicu oleh penurunan harga minyak. Minyak mentah jenis West Texas Intermediate (WTI) anjlok lebih dari 1% ke US$71,77 per barel. Padahal sebelumnya sempat menyentuh level US$77 dalam sesi perdagangan malam.

Konflik di Timur Tengah sempat memicu lonjakan harga minyak dan membuat pasar keuangan tertekan. Namun pada hari Senin, muncul harapan bahwa situasi akan tetap terkendali.

Menurut laporan NBC News, Iran disebut meminta beberapa negara termasuk Arab Saudi agar menekan Presiden AS Donald Trump untuk mendesak Israel melakukan gencatan senjata segera. Sebagai imbalannya, Iran bersedia menunjukkan kelonggaran dalam pembicaraan nuklir.

“Pasar merasa tenang karena kemungkinan konflik tetap dalam skala terbatas,” kata Krishna Guha, Wakil Ketua Evercore ISI, dalam catatannya. “Kami menilai ini mungkin, tapi tetap memperkirakan konflik bisa berlangsung beberapa minggu dan masih ada risiko eskalasi, terutama yang berdampak pada energi dan menarik campur tangan AS.”

Namun, hingga hari Senin, aksi baku hantam masih berlangsung. Kedua negara saling menyerang fasilitas energi. Iran bahkan mempertimbangkan untuk menutup Selat Hormuz, jalur penting perdagangan minyak dunia. Di sisi lain, militer Israel mengklaim telah memperoleh “superioritas udara” atas Iran.

Konflik ini sebelumnya memicu aksi jual besar-besaran pada Jumat lalu. Dow anjlok lebih dari 700 poin dan ketiga indeks utama Wall Street kompak turun lebih dari 1%. Sepanjang pekan lalu, Dow terkoreksi 1,3%, sedangkan S&P 500 turun 0,4% dan Nasdaq melemah 0,6%.

Kenaikan harga minyak yang sempat terjadi pada Jumat juga membuat investor menjauhi aset berisiko. Harga emas naik karena dianggap sebagai aset aman saat pasar bergejolak.

Kini, ketika harga minyak mulai turun, investor mulai berani masuk kembali ke saham. Ketujuh saham teknologi besar alias “Magnificent Seven” semuanya menguat pada Senin.

Saham Tesla naik lebih dari 1%. Meta Platforms melonjak hampir 3% setelah kabar bahwa iklan akan segera hadir di WhatsApp. Palantir juga ikut naik hampir 3%, karena dinilai diuntungkan oleh meningkatnya konflik global.

Investor juga mencerna data manufaktur yang dirilis Senin pagi dan hasilnya lebih lemah dari perkiraan. Ini menjadi perhatian menjelang keputusan suku bunga dari The Federal Reserve yang dijadwalkan pada Rabu.

Berdasarkan alat FedWatch dari CME Group, pasar memperkirakan peluang The Fed akan tetap mempertahankan suku bunga mencapai hampir 100%. Meski begitu, tekanan dari Donald Trump kepada Ketua The Fed Jerome Powell untuk segera memangkas suku bunga masih berlanjut.

Artikel Terkait

Tarif AS Resmi Berlaku! Brasil dan India Kena 50%, Indonesia Masih Aman

STOCKWATCH.ID (WASHINGTON) – Amerika Serikat resmi memberlakukan tarif baru...

Wall Street Berbalik Arah Tajam, Dow Jones Anjlok Lebih dari 200 Poin!

STOCKWATCH.ID (NEWYORK) – Wall Street ditutup bervariasi pada perdagangan hari...

Bursa Eropa Menguat, Rusia Sebut Putin dan Trump Bakal Bertemu dalam Waktu Dekat

STOCKWATCH.ID (LONDON) – Bursa saham Eropa ditutup menguat pada...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Populer 7 Hari

Berita Terbaru