STOCKWATCH.ID (NEWYORK) – Wall Street mencatat kenaikan signifikan pada penutupan perdagangan hari Jumat (3/1/2025) waktu setempat atau Sabtu pagi (4/1/2025) WIB.
Mengutip CNBC International, indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) di Bursa Efek New York bertambah 339,86 poin atau 0,8% menjadi 42.732,13. Indeks S&P 500 (SPX) naik 73,92 poin atau 1,26% menuju level 5.942,47. Sementara itu, Indeks komposit Nasdaq (IXIC) yang didominasi saham teknologi, mencatat kenaikan terbesar sekitar 340,88 poin atau 1,77% mencapai 19.621,68.
Saham teknologi menjadi pusat perhatian. Nvidia menguat 4,7%, sementara Super Micro Computer melesat 10,9%. Keduanya terdorong optimisme investasi di sektor kecerdasan buatan (AI).
Microsoft juga membawa angin segar dengan rencana investasi senilai US$80 miliar. Dana ini akan digunakan untuk pengembangan pusat data berbasis AI pada tahun fiskal 2025.
“Sektor teknologi menunjukkan performa luar biasa,” kata Jeremiah Buckley, manajer portofolio di Janus Henderson Investors. Menurutnya, tren pertumbuhan di sektor ini masih akan berlanjut.
Saham energi turut mendukung kenaikan pasar. Constellation Energy naik 4%, sedangkan Vistra mencatat lonjakan tajam sebesar 8,5%.
Namun, secara mingguan, pasar tetap terkoreksi. S&P 500 turun 0,48%, Dow Jones melemah 0,60%, dan Nasdaq terkoreksi 0,51%. Rally “Santa Claus” yang diharapkan banyak pelaku pasar gagal terwujud, mengakhiri tren positif akhir tahun lalu.
Dari Washington, sentimen negatif datang dari kebijakan Presiden Joe Biden. Saham U.S. Steel anjlok 6,5% setelah rencana akuisisi oleh Nippon Steel diblokir. Di sisi lain, saham Molson Coors turun 3,4% akibat laporan risiko kanker terkait konsumsi alkohol.
“Ini bukan sinyal bahaya, melainkan konsolidasi yang sehat,” ujar Mark Hackett, kepala strategi pasar di Nationwide Financial. Ia percaya pasar masih memiliki peluang untuk pulih.
