Rabu, Agustus 6, 2025
33.2 C
Jakarta

Wall Street Terpukul! Dow Anjlok 225 Poin Gara-Gara Inflasi Tinggi

STOCKWATCH.ID (NEWYORK) – Wall Street ditutup bervariasi pada Rabu (12/2/2025) waktu setempat atau Kamis pagi (13/2/2025) WIB. Pergerakan ini dipengaruhi oleh data inflasi Januari yang lebih tinggi dari perkiraan. Investor khawatir The Fed akan menunda rencana pemangkasan suku bunga.

Mengutip CNBC International, indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) di Bursa Efek New York, Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) melemah 225,09 poin atau 0,5% menjadi 44.368,56. Indeks S&P 500 (SPX) juga turun 16,53 poin atau 0,27% menuju posisi 6.051,97. Sebaliknya, indeks komposit Nasdaq (IXIC) yang didominasi saham teknologi, justru menguat tipis 6,09 poin atau 0,03% dan bertahan di level 19.649,95.

Laporan inflasi mencatat kenaikan harga konsumen sebesar 0,5% dalam sebulan, lebih tinggi dari ekspektasi 0,3%. Secara tahunan, inflasi mencapai 3%, melebihi proyeksi 2,9%. Inflasi inti, yang tidak memasukkan harga makanan dan energi, naik 0,4% dalam sebulan dan 3,3% dalam setahun terakhir.

Data ini membuat imbal hasil obligasi AS tenor 10 tahun melonjak ke 4,66%. Saham teknologi besar seperti Amazon dan Alphabet ikut tertekan. Sektor konsumen dan perbankan juga melemah karena kekhawatiran daya beli masyarakat turun.

Namun, ada sentimen positif di pasar. Ketua DPR AS Mike Johnson mengatakan Gedung Putih sedang mempertimbangkan pengecualian tarif untuk produk farmasi dan otomotif. Kabar ini mengangkat saham GM dan Ford.

Saham Tesla, Apple, dan Palantir juga menguat, menahan pelemahan lebih dalam. CVS Health bahkan melonjak hampir 15% setelah membukukan kinerja kuartal IV yang jauh melampaui ekspektasi.

Sementara itu, Ketua The Fed Jerome Powell menegaskan bahwa pemangkasan suku bunga belum akan terjadi dalam waktu dekat. “Kami masih harus menjaga kebijakan moneter tetap ketat untuk mengendalikan inflasi,” ujarnya.

Pernyataan Powell ini berlawanan dengan seruan Donald Trump yang meminta suku bunga segera diturunkan. Namun, dengan inflasi yang masih tinggi, harapan pasar untuk pemangkasan suku bunga dalam waktu dekat tampaknya harus dikubur dalam-dalam.

Artikel Terkait

Wall Street Merah Lagi, Ancaman Tarif dan Data Ekonomi Tekan Pasar!

STOCKWATCH.ID (NEWYORK) – Wall Street kompak ditutup melemah pada perdagangan...

Saham Chip Eropa Merosot Usai Trump Ancam Tarif Baru

STOCKWATCH.ID (LONDON) – Bursa saham Eropa ditutup menguat tipis...

Bursa Asia Naik, Meski Trump Ancam Naikkan Tarif Impor India

STOCKWATCH.ID (TOKYO) – Bursa saham Asia-Pasifik ditutup menguat pada...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Populer 7 Hari

Berita Terbaru