Selasa, Agustus 26, 2025
31.6 C
Jakarta

2022, Laba Bersih Bank BTN Melesat 28,15% Menjadi Rp3,04 Triliun

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Bank BTN berhasil membukukan kinerja keuangan yang mengesankan sepanjang tahun 2022. Emiten dengan kode perdagangan saham BBTN itu mencatat pertumbuhan laba sebesar 28,15% menjadi Rp3,04 triliun pada 2022 ketimbang Rp2,37 triliun pada periode yang sama tahun 2021.

Menurut Haru Koesmahargyo, Direktur Utama Bank BTN, peningkatan laba bersih Perseroan tersebut antara lain ditopang oleh pertumbuhan kredit yang solid, perbaikan proses bisnis dan kualitas kredit, serta kenaikan simpanan.

Sepanjang tahun lalu, kredit dan pembiayaan Bank BTN tumbuh solid sebesar 8,53% secara tahunan (year on year /YoY) dari Rp274,83 triliun per 31 Desember 2021 menjadi Rp298,28 triliun.

Kredit Pemilikan Rumah (KPR) masih menjadi motor terbesar pergerakan bisnis Bank BTN. Secara total, KPR di Bank BTN tumbuh 9,23% yoy menjadi Rp233,68 triliun per 31 Desember 2022. Di segmen ini, KPR Subsidi tumbuh 11,61% yoy menjadi Rp145,86 triliun pada akhir 2022. Dengan kinerja tersebut, Bank BTN tercatat masih memimpin pasar KPR Subsidi dengan pangsa sebesar 83%.

Haru menjelaskan, di samping akselerasi pada kredit, Bank BTN juga berhasil meningkatkan Dana Pihak Ketiga (DPK). Pada 2022, DPK Bank BTN tumbuh sebesar 8,77% yoy menjadi Rp321,93 triliun dari Rp295,97 triliun.

Kenaikan DPK Perseroan didorong oleh peningkatan dana murah (current account savings account/CASA) sebesar 19,13% yoy menjadi Rp156,2 triliun pada akhir Desember 2022. Seiring kenaikan CASA tersebut, Bank BTN berhasil menekan biaya dana (cost of fund/CoF) sehingga turun 53 basis poin (bps) yoy dari 3,13% pada akhir 2021 menjadi 2,60%.

Penurunan biaya dana juga ikut mengerek turun beban bunga (interest expense) hingga 14,94% yoy pada akhir tahun lalu. Dengan kinerja positif kredit dan DPK, aset bank yang berfokus pada pembiayaan rumah rakyat ini juga naik 8,14% yoy dari Rp371,86 triliun menjadi Rp402,14 triliun per 31 Desember 2022.

“Pertumbuhan bisnis tersebut juga diimbangi dengan penguatan modal, perbaikan kualitas serta peningkatan pencadangan, sehingga bisnis Bank BTN diharapkan terus tumbuh berkelanjutan,” ujar Haru.

Sementara itu, penambahan modal dari Pemerintah membuat rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) Bank BTN naik 233 bps per 31 Desember 2022 menjadi sebesar 16,13%.

“Kemudian, perbaikan proses bisnis turut menekan rasio kredit bermasalah (non-performing loan/NPL) gross Bank BTN sebesar 32 bps yoy menjadi 3,38%. Rasio pencadangan (coverage ratio) Bank BTN pun tetap naik sebesar 1.383 bps yoy menjadi 155,65% per 31 Desember,” jelas Haru.

Per 31 Desember 2022, oan to deposit ratio (LDR) Bank BTN tetap stabil pada level 92,65%. Di samping itu, rasio kecukupan likuiditas (liquidity coverage ratio/LCR) berada di level yang sehat sebesar 238,50%.

Artikel Terkait

Pendapatan dan Laba Gowa Makassar (GMTD) Kompak Turun di Semester I 2025

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) - PT Gowa Makassar Tourism Development Tbk...

The Fed Diproyeksikan Turunkan Suku Bunga, Inflow Asing ke Indonesia Bisa Meningkat

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Bank Indonesia (BI) memperkirakan bank sentral...

Dolar AS Stabil Setelah Anjlok Imbas Komentar Powell

STOCKWATCH.ID (WASHINGTON) – Nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS)...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Populer 7 Hari

Berita Terbaru