Senin, September 29, 2025
30.7 C
Jakarta

7 Saham Kena Suspensi, BEI Lakukan Cooling Down untuk Lindungi Investor

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Bursa Efek Indonesia (BEI) menghentikan sementara perdagangan tujuh saham sekaligus pada Senin, 29 September 2025. Langkah ini diambil setelah terjadi lonjakan harga kumulatif yang signifikan dalam waktu singkat.

Saham yang terkena suspensi adalah PT Supra Boga Lestari Tbk (RANC), PT Star Pacific Tbk (LPLI), PT Pudjiadi Prestige Tbk (PUDP), PT Citra Putra Realty Tbk (CLAY), PT Sinergi Multi Lestarindo Tbk (SMLE), PT Indonesian Tobacco Tbk (ITIC), dan PT Fast Food Indonesia Tbk (FAST).

Penghentian sementara perdagangan dilakukan di Pasar Reguler dan Pasar Tunai. Suspensi berlaku mulai sesi I perdagangan dan akan berlangsung hingga pengumuman bursa lebih lanjut.

Suspensi tersebut menjadi bentuk cooling down agar pelaku pasar memiliki waktu cukup untuk menimbang setiap keputusan investasinya.

Kepala Divisi Pengaturan & Operasional Perdagangan BEI, Pande Made Kusuma Ari A., menjelaskan penghentian sementara ini ditujukan untuk melindungi investor.

“Sehubungan dengan terjadinya peningkatan harga kumulatif yang signifikan, dalam rangka cooling down sebagai bentuk perlindungan bagi investor, PT Bursa Efek Indonesia memandang perlu untuk melakukan penghentian sementara perdagangan saham,” tulis BEI dalam keterbukaan informasi, dikutip Senin (29/9/2025).

Bursa juga mengingatkan semua pihak yang berkepentingan agar selalu memperhatikan keterbukaan informasi yang disampaikan oleh masing-masing emiten.

Harga Saham:

Pada penutupan perdagangan Jumat, 26 September 2025, harga saham RANC naik kencang hingga ditutup di Rp810 per saham, melesat 24,62% dari posisi sebelumnya di Rp650. Sepanjang perdagangan, RANC bergerak di kisaran Rp800–Rp810 dengan volume 2,12 juta lembar. Lonjakan ini membawa RANC mencetak rekor tertinggi sepanjang tahun di Rp810, sementara posisi terendah tahun berjalan berada di Rp390 pada 12 Maret 2025. Dalam 52 minggu terakhir, RANC bergerak di rentang Rp374–Rp810. Kapitalisasi pasar kini mencapai Rp1,26 triliun.

Saham LPLI juga ikut melonjak. Harga ditutup di Rp810 per saham, naik Rp160 atau 24,62% dari Rp650. Saham ini sempat dibuka di Rp670, menyentuh level tertinggi Rp810, dan terendah Rp655. Volume transaksi tercatat 5,91 juta lembar. Sejak awal tahun, harga tertinggi LPLI berada di Rp810 dan terendah di Rp236 pada 24 Januari 2025. Dalam setahun terakhir, saham ini bergerak di kisaran Rp222–Rp810. Kapitalisasi pasar kini senilai Rp948,05 miliar.

PUDP ditutup menguat di Rp484 per saham, naik 3,86% dari Rp466. Saham sempat dibuka di Rp580, menyentuh tertinggi Rp580, dan terendah Rp398. Total volume perdagangan mencapai 3,06 juta lembar. Sepanjang tahun berjalan, harga tertinggi berada di Rp484 pada 26 September 2025, sementara posisi terendah di Rp198 pada 11 April 2025. Dalam 52 minggu, PUDP bergerak di kisaran Rp185–Rp580. Kapitalisasi pasar tercatat Rp319,01 miliar.

Saham CLAY meroket ke level Rp3.370 per lembar, melonjak 24,81% dari Rp2.700. Sejak dibuka di Rp2.690, harga terus menanjak hingga menyentuh Rp3.370 yang menjadi level penutupan sekaligus tertinggi harian. Harga terendah hari ini sempat di Rp2.430. Volume perdagangan tercatat 601.500 lembar. Kapitalisasi pasar CLAY kini menembus Rp8,66 triliun. Dalam setahun terakhir, saham ini bergerak ekstrem, dari terendah Rp240 pada 7 Januari 2025 hingga tertinggi Rp3.370 pada hari ini. Dalam rentang 52 minggu, pergerakan harga berada di Rp110–Rp3.370.

SMLE juga menguat. Saham ditutup di Rp322 per lembar, naik 2,55% dari Rp314. Sepanjang sesi, harga bergerak di Rp296–Rp352 dengan volume 42,88 juta lembar. Harga tertinggi tahun ini tercatat Rp322, sementara terendah berada di Rp98 pada 12 Maret 2025. Dalam 52 minggu terakhir, saham bergerak di kisaran Rp78–Rp352. Kapitalisasi pasar kini sebesar Rp749,66 miliar.

Saham ITIC kembali naik tajam ke level Rp545 per saham, menguat 6,86% dari Rp510. Harga sempat dibuka di Rp520, bergerak liar hingga menyentuh Rp595 dan terendah Rp474. Volume transaksi mencapai 58,7 juta lembar. Penguatan ini membawa ITIC mencetak rekor tertinggi tahun berjalan di Rp545, sementara posisi terendah di Rp198 pada 24 Maret 2025. Dalam 52 minggu, saham bergerak di kisaran Rp171–Rp595. Kapitalisasi pasar kini Rp512,69 miliar.

FAST ikut mencatat lonjakan signifikan. Saham ditutup di Rp580 per lembar, melesat 25% dari Rp464. Dibuka di Rp545, harga terus menguat hingga mencapai Rp580 sebagai level tertinggi hari ini. Posisi terendah tercatat di Rp520. Volume transaksi mencapai 34,16 juta lembar. Lonjakan ini membawa FAST menembus harga tertinggi tahun berjalan di Rp580, sementara posisi terendah ada di Rp158 pada 15 April 2025. Dalam 52 minggu terakhir, saham bergerak di rentang Rp154–Rp580. Kapitalisasi pasar kini mencapai Rp2,62 triliun.

Artikel Terkait

Waskita Karya Lepas Saham Cucu Usaha Energi Rp179,9 Miliar, Begini Rinciannya

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT)...

Diungkit Saham BUMI, CDIA, ADRO, BRPT dan BBCA, IHSG Pagi Naik 0,50% ke8.139,579

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada...

United Tractors Bagi Dividen Interim Rp567 per Saham, Catat Tanggalnya

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) - Dividen interim PT United Tractors Tbk...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Populer 7 Hari

Berita Terbaru