Jumat, Agustus 22, 2025
28.5 C
Jakarta

Ekspansi ke Bisnis Liquid Vape dan Tembakau, SMLE Sudah Kantongi Kontrak Baru

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT Sinergi Multi Lestarindo Tbk (SMLE) melakukan ekspansi bisnis baru dengan menggarap pasar bahan baku flavor untuk industri liquid vape di Indonesia sejak tahun 2023. Perusahaan distributor bahan baku khusus (specialty chemical) pembuatan Produk Kosmetika, Makanan dan Minuman, serta Kimia Industri itu, mengincar kenaikan penjualan bahan baku flavor untuk liquid vape,sehingga dapat  menyumbang omset yang lebih besar pada tahun 2024.

Saat ini, SMLE telah mendapatkan pesanan order dari beberapa produsen liquid vape terkemuka di wilayah Jabodetabek, Jawa Barat, dan Jawa Timur. Itu antara lain Foom Lab Global, Trilogi Berjaya Bersama, dan Indo Emkay Abadi. Selain itu, SMLE juga terlibat dalam berbagai proyek flavor lebih dari 100 pelanggan lainnya.

Direktur Utama SMLE, Siu Min, menegaskan keseriusan ekspansi bisnis ini dengan menjalin kerjasama dengan salah satu supplier fragrance dan flavor terbesar dari Guangzhou, China, yaitu City Flower. Dia mengungkapkan bahwa City Flower memiliki inovasi dan teknologi yang canggih untuk menghasilkan produk berkualitas tinggi dengan harga yang kompetitif.

Siu Min optimis dengan target penjualan yang ditetapkan, mengingat hampir 90% sampel yang diberikan kepada calon pelanggan telah diterima dengan baik di pasar Indonesia. Dia juga mencatat pertumbuhan pasar pengguna vape yang terus meningkat, menciptakan peluang bisnis yang baik bagi produsen liquid vape.

Berdasarkan informasi dari sejumlah sumber media bahwa industri vape di Indonesia menghasilkan pendapatan sekitar Rp5,6 triliun pada tahun 2023, mewakili laju pertumbuhan tahunan (CAGR) sebesar 2,77% selama periode 2023-2028.

SMLE juga memperluas pasar ke industri tembakau, menargetkan sekitar 720 industri pengolahan tembakau di Indonesia sebagai pasar potensial. Saat ini, perusahaan telah memasarkan bahan baku flavor dan oleoresin ke dalam produk tembakau.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, produk domestik bruto (PDB) atas dasar harga konstan (ADHK) industri pengolahan tembakau atau rokok sebesar Rp 86,11 triliun pada 2023. Nilai tersebut meningkat 4,8% dibandingkan pada tahun sebelumnya yang sebesar Rp82,17 triliun.

“Harapannya bahwa dalam dua tahun ke depan, kontribusi omset dari bisnis flavor dan oleoresin dapat meningkat tiga kali lipat dari saat ini. Untuk mencapai hal ini, perlu dilakukan uji coba produk yang lebih luas agar dapat diterima oleh produsen” Ungkap Siu Min dalam keterangan resmi di Jakarta, Minggu (3/3/2024). Dia berharap penetrasi pasar ini dapat berjalan dengan cepat sebagaimana yang terjadi pada industri vape saat ini.

Dalam menjaga kinerja positifnya, SMLE terus melakukan berbagai upaya ekspansi dan mencari peluang baru untuk tahun 2024. Ini juga merupakan bentuk tanggung jawab perseroan kepada para stakeholders yang telah memberikan kepercayaan kepada SMLE.

“Ini juga merupakan bentuk tanggung jawab perseroan kepada para stakeholders yang telah memberikan kepercayaan kepada kami, karena saat ini pendapatan SMLE bersumber dari ketiga segmen specialty chemical atau bahan kimia khusus produk kosmetika, makanan dan minuman, serta kimia industri ” jelas Siu Min.

Artikel Terkait

PGN Laporkan Pasokan Gas Membaik, Industri Jawa Barat Beroperasi Lagi

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) - Manajemen PT Perusahaan Gas Negara Tbk...

Waskita Karya Lakukan Serah Terima Unit Vasaka Bali ke Konsumen

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) - PT Waskita Karya Tbk (WSKT) melalui...

BEI Suspensi Saham ZBRA, KPK Cegah Kakak Hary Tanoe ke Luar Negeri!

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT Bursa Efek Indonesia (BEI) resmi...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Populer 7 Hari

Berita Terbaru