STOCKWATCH.ID (NEWYORK) – Wall Street Kembali ngegas pada penutupan perdagangan Jumat (16/8/2024) waktu setempat atau Sabtu pagi (17/8/2024) WIB. Pasar saham Amerika Serikat (AS) itu menutup minggu terbaik di tahun 2024. Setelah awal bulan yang penuh gejolak, Wall Street berhasil bangkit, memberikan sentimen positif bagi para investor.
Mengutip CNBC International, Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) di Bursa Efek New York, AS naik 96,70 poin, atau sekitar 0,24% menjadi 40.659,76. Tidak mau kalah, Indeks S&P 500 (SPX) melejit 11,03 poin atau 0,2% mencapai 5.554,25. Sementara itu, indeks komposit Nasdaq (IXIC) menguat 37,22 poin atau 0,21% menyentuh 17.631,72.
Dalam sepekan terakhir, S&P 500 mencatat kenaikan hampir 3,9%, menandai minggu terbaiknya sejak November 2023. Nasdaq melonjak 5,2%, sedangkan Dow Jones bertambah 2,9%. Kenaikan ini membawa S&P 500 mendekati rekor tertingginya yang tercatat pada pertengahan Juli, hanya terpaut 2%.
Data ekonomi yang dirilis minggu ini berhasil menenangkan pasar yang sempat cemas. Penjualan ritel yang diumumkan pada Kamis menunjukkan hasil yang jauh lebih kuat dari perkiraan para ekonom. Klaim pengangguran mingguan juga turun, memberikan bukti bahwa kekhawatiran resesi, yang sempat memicu aksi jual global awal bulan ini, ternyata berlebihan. Selain itu, data inflasi yang dirilis awal minggu ini memperkuat harapan bahwa skenario pendaratan lunak ekonomi masih mungkin terjadi.
Kepala investasi global wealth management di UBS, Mark Haefele, menyatakan bahwa data yang dirilis minggu ini menunjukkan keseimbangan yang tepat. “Data yang tidak terlalu panas atau terlalu dingin ini seharusnya membantu meredakan kekhawatiran resesi yang akan datang atau inflasi yang terus mengganjal jika Federal Reserve harus segera memotong suku bunga untuk mempertahankan pertumbuhan,” ujarnya pada hari Jumat.
Di antara saham teknologi, Nvidia menjadi bintang minggu ini dengan kenaikan lebih dari 18%. Saham Apple dan Microsoft juga mencatat kenaikan masing-masing sekitar 4% dan 3%.
Kondisi ini kontras dengan yang terjadi pada 5 Agustus, di mana Dow Jones sempat anjlok 1.000 poin dan S&P 500 mengalami hari terburuknya sejak 2022. Ketakutan bahwa Federal Reserve terlambat memotong suku bunga dan ekonomi sedang menuju resesi membuat pasar bergejolak. Penutupan posisi hedge fund di pasar mata uang turut menambah volatilitas pasar.
Namun, para investor kembali melakukan aksi beli, membuat S&P 500 menguat selama tujuh hari berturut-turut. Laporan ekonomi yang menenangkan kekhawatiran resesi menjadi salah satu pendorong utama. Nasdaq bahkan mencatat minggu terbaiknya sejak November 2023. Pada hari Jumat, survei dari University of Michigan menunjukkan bahwa sentimen konsumen naik lebih dari yang diperkirakan.